Lebih Dari 18 Ribu Warga di 15 Kelurahan Terdampak Banjir Jelang HUT ke-278 Kota Solo
Peristiwa | 17 Februari 2023, 07:35 WIB"Lima belas menit air naik, terus tergenang beberapa titik. Sekitar, hampir 700-an jiwa dari tiga RW," kata Lurah Jagalan, Irjanto Yudha Andika, Kamis (16/2), sore.
Kondisi terendamnya Kota Solo itu, diperparah dengan intensitas hujan deras juga terjadi dikawasan Solo Raya, kurang maksimalnya pompa air dan dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM).
Menurut warga Kelurahan Jagalan, Joko Susilo (60) banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 2007, lalu. Sehingga mengharuskan dirinya mengungsi ke rumah saudara.
Baca Juga: Hujan Deras Landa Kota Solo Buat Sungai Sonto Meluap, 150 Keluarga Terdampak Banjir
"Ketinggian sampai satu meter tadi. Rencananya nanti ngungsi ke rumah saudara. Ini banjir paling parah setelah 2007 lalu," katanya, Kamis (16/2).
Posko pengungsian banjir di Solo
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemerintah Desa untuk membuat posko pengungsian dan dapur umum.
"Pengungsian sudah didirikan di masing-masing kelurahan ada, di sekolah juga. Dapur umum sementara ini sudah di pool semua di Kelurahan Jagalan, semua logistik juga disana dari Dinas Sosial," terang Nico, Kamis (16/2/2023), malam.
Sejumlah relawan juga mendirikan dapur umum secara mandiri di sejumlah titik.
"Untuk dapur umum, sementara ini kami siapkan di markas PMI Solo, kemudian di Joyosuran, Gandekan, dan Sudiroprajan," jelas CEO PMI Surakarta, Sumartono Hadinoto, Kamis (16/2).
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com