> >

Mengenal Pembagian 4 Generasi dalam Grup K-Pop

Gaya hidup | 13 Februari 2023, 14:00 WIB
Grup idola Korea saat ini terbagi dalam empat generasi berbeda. (Sumber: Kamjagiya Korea!/Medio by KG Media)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat ini, grup K-Pop sedang memasuki era generasi keempat. Pada generasi ini, ada banyak grup baru bermunculan dengan berbagai konsep dan inovasi terbaru. Pada era ini, kesuksesan K-Pop pun sudah mencapai kancah global.

Meski begitu, ada andil generasi sebelumnya dalam kesuksesan generasi keempat ini. Salah satu grup idola generasi kedua, yaitu 2PM, telah dikenal secara global. Mereka pun berencana mengadakan konser di Indonesia tahun ini.

Informasi seputar konser grup beranggotakan tujuh pria ini disebutkan pula dalam Kamjagiya Korea! bertajuk “Boy Group Generasi Dua, 2PM Konser di Indonesia Tahun Ini!” dengan tautan akses dik.si/KamKor2PM.

Lantas, mengapa di Korea para grup idola terbagi dalam beberapa generasi? Apa saja perbedaan di dalamnya? 

Generasi 1 (1996–2002)

Mengutip Koreaboo, generasi ini diawali karena melihat kesuksesan Seo Taiji and Boys dan boy grup asal Amerika. Melihat hal itu, pada 1996, SM Entertainment pun menciptakan grup yang menjadi pionir generasi ini, yaitu H.O.T. Setelah itu, bermunculan pula grup-grup baru seperti Sechs Kies, g.o.d, Shinhwa, S.E.S, Baby Vox, hingga Fin.K.L.

Pada era ini, penggemar tiap grup pun muncul. Ketidaktersediaan internet pada saat itu membuat para penggemar memiliki cara berbeda untuk mendukung idolanya. Misalnya, saat ingin menonton konser, para penggemar harus rela antre di depan tempat penjualan agar bisa mendapatkannya.

Baca Juga: Kenapa Drama Korea Sangat Populer di Indonesia?

Begitu pula dengan album berbentuk kaset yang masih menjadi incaran para penggemar untuk mendengarkan lagu-lagu grup idola. Selain itu, pada masa ini, belum ada pula lightstick sehingga para penggemar mendukung grup idola dengan balon dan jas hujan dengan warna yang merepresentasikan grup kesukaannya, seperti H.O.T dengan warna putih dan Shinhwa dengan warna oranye.

Generasi 2 (2003–2011)

Mengutip Creatrip, generasi ini dikatakan memiliki perubahan yang cukup besar jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pasalnya, mayoritas grup generasi pertama sudah bubar ketika generasi kedua dimulai.

Setelah itu, SM Entertainment pun menciptakan boy group fenomenal, seperti TVXQ, Super Junior, hingga SHINee dan girl group, seperti Girls’ Generation. Sementara itu, YG Entertainment memiliki Big Bang dan 2NE1. Di sisi lain, JYP Entertainment berhasil menciptakan grup fenomenal, seperti Wonder Girls dan 2PM.

Berkat kesuksesan mereka, tiga agensi ini pun sampai dijuluki “Big 3” oleh banyak orang. Pada masa ini, internet sudah mulai digunakan meskipun belum semasif sekarang. Namun, video musik para grup idola sudah mulai diunggah di situs daring, seperti “Oh!” oleh Girls’ Generation.

Penggemar pada generasi ini pun lebih mengutamakan memiliki album fisik para grup idola sebagai bentuk dukungan dibandingkan mendengarkan lagu mereka. Hal ini yang menyebabkan grup terbagi menjadi dua kubu, yaitu record idol (penggemar banyak tapi jumlah pendengar sedikit) dan music idol (penggemar sedikit tapi pendengarnya banyak).

Generasi 3 (2012–2017)

Setelah generasi dua cukup aktif menguasai K-Pop, pada 2013 generasi ketiga mulai dikenal sejak “Growl” yang dinyanyikan oleh EXO mencetak mega hit. Pada grup generasi ini, banyak konten-konten hiburan muncul. Misalnya, “Bangtan Bomb" yang merupakan variety show member BTS.

Baca Juga: 5 Drama Korea yang Paling Dinanti di Tahun Ini

Di sisi lain, generasi inilah yang membuat K-Pop semakin dikenal di dunia internasional, sebut saja Blackpink, TWICE, Red Velvet, dan BTS. Selain itu, penggemarnya pun semakin solid karena mereka saling berkompetisi untuk membuat grup idolanya berapa di peringkat atas chart musik Korea. 

Generasi 4 (2018–Sekarang)

Sementara itu, menurut Korea Times, kita saat ini berada di generasi keempat. Pada generasi ini, K-Pop sudah dikenal luas oleh banyak orang sehingga para grup idola pun memiliki target pasar yang berbeda, misalnya Secret Number memiliki banyak penggemar di Indonesia. 

Selain itu, banyak pula genre lagu dan konsep baru yang sebelumnya tak terpikirkan bermunculan. Sebut saja aespa dengan konsep gabungan antara manusia dan AI yang futuristik hingga grup MAVE: yang disebut sebagai girl group virtual.

Para penggemar pada generasi ini pun cenderung mengoleksi photocard hingga mereka rela menghabiskan kocek berjuta-juta. Selain itu, komunikasi antara idola dan penggemar pun semakin terbuka luas dengan hadirnya platform, seperti Lysn, Weverse, hingga fanmeeting virtual.

Ingin tahu informasi terkini lainnya seputar idol hingga budaya Korea? Yuk, dengarkan Kamjagiya Korea! hanya di Spotify.

Akses juga episode-episode lainnya yang tak kalah seru dalam playlist YouTube Medio by KG Media. Akses juga informasi seputar konser 2PM melalui tautan dik.si/KamKor2PM.

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU