Diinisiasi Kominfo, Gelaran Seni di Jogja jadi Cara Sinergikan Budaya Lokal dengan Literasi Digital
Gaya hidup | 12 Februari 2023, 05:21 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tak salah jika Jogja disebut kota budaya. Bahkan dengan memanfaatkan budaya lokal, perkembangan literasi digital juga bisa dilakukan bersamaan. Perkembangan teknologi ada, tanpa meninggalkan unsur budaya juga.
Seperti saat gelaran kesenian Sendratari Ramayana dengan tema 'Dewantara Muda Berbudaya', di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/2/2023) malam yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) .
"Kami mencoba melakukan sinergi antara budaya digital melalui berbagai aktivitas sanggar budaya, seperti pagelaran seni tari di wilayah Yogyakarta," papar Ketua DPD Asosiasi Pengusana Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) Jogja, Azzam Muhammad Bayhaqi.
Baca Juga: Kemendagri akan Ganti E-KTP dengan KTP Digital, Daftarnya Pakai Aplikasi IKD
Menurut Azzam, pertunjukan seni yang mampu memberikan nilai di tengah masyarakat menjadi sarana efektif dalam mengupayakan pembangunan budaya digital.
Pasalnya, pada momentum tersebut para peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan dasar literasi digital.
"Budaya digital terbentuk dari hasil pola pikir, perilaku, dan cipta karya manusia. Penerapan budaya digital lebih kepada pola pikir atau mindset masyarakat untuk beradaptasi pada teknologi internet," imbuhnya.
Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam sambutan virtualnya mengungkapkan peluang kecakapan digital harus dimaksimalkan.
"Mengingat kita punya potensi SDM yang sangat besar," sambung Johnny.
Baca Juga: Jokowi Sedih Biaya Iklan Media Diambil Platform Digital Asing: Sedih Lho Kita!
Ia mengungkapkan penyiapan SDM digital yang produktif dan berdaya saing menjadi kunci utama untuk transformasi digital.
"Jadi dasar kemampuan literasi digital merupakan keniscayaan pengguna internet di Indonesia. Kominfo secara konsisten menjalankan program literasi digital untuk memaksimalkan potensi digital. Sekaligus mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan internet, seperti hoax, cyber bullying dan kejahatan cyber lainnya," sambung Johnny.
Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan menambahkan untuk mewujudkan Indonesia cakap digital perlu adanya sinergitas dengan masyarakat.
"Adanya pandemi memacu perkembangan teknologi digital, agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif dan bijak," tambah Semuel.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pembuat Aplikasi untuk Penipuan Online Modus Kirim Undangan Pernikahan Digital
Sementara itu Kepala Kapanewon Seyegen, Siti Baroroh Ciptaningrum menyambut baik kegiatan ini diselenggarakan.
Menurutnya edukasi ini sangat penting terlebih saat ini seluruh lapisan masyarakat telah menggunakan teknologi digital.
"Edukasi digital ini sangat penting. Saat ini banyak konten kurang pas untuk dikonsumsi masyarakat. Banyak hoax yang beredar. Harapan kami dengan edukasi ini, masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial," tandas Siti.
Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV