Anggota Polisi Bripda YL Coba Bunuh Diri, Sayat Leher dan Tusuk Perutnya karena Sering Kalah Judi
Peristiwa | 7 Februari 2023, 11:22 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Seorang anggota polisi berinisial Bripda YL mencoba bunuh diri. Pemuda berusia 22 tahun itu nekat menyayat leher dan menusuk perutnya.
Diketahui, Bripda YL merupakan anggota polisi yang berdinas di Direktorat Samapta Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan atau Polda Sulsel.
Baca Juga: Babak Baru Kasus 'Polisi Peras Polisi', Bripka Madih Dilaporkan ke Polda Metro usai Mengaku Diperas
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana mengungkapkan motif Bripda YL melakukan hal tersebut karena sering kalah main judi online dan terlilit utang.
"Dari pemeriksaan awal, yang bersangkutan sering kalah judi online dan terlilit banyak utang. Ada utang di bank dan banyak juga di Pinjaman Online (Pinjol)," kata Komang saat dikonfirmasi pada Selasa (7/2/2023).
Komang mengatakan Bripda YL saat ini belum dapat dimintai keterangannya oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulsel karena masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
"Kondisinya belum stabil dan masih dirawat di RS Bhayangkara, jadi belum diperiksa. Masih akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui motif lainnya," ucap Komang.
Baca Juga: Korban Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 88 Orang Tewas
Seperti diketahui, Bripda YL ditemukan bersimbah darah di rumah pamannya di Perumahan Telkomas Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, pada Selasa (31/1/2023) sekitar pukul 07.00 Wita.
Adalah rekan korban berinisial FR yang menemukan korban Bripda YL dalam kondisi bersimbah darah tersebut.
Adapun peristiwa ini sempat ramai di media sosial Whatsapp setelah foto dan data-data korban tersebar. Dalam foto itu, korban terbaring di rumah sakit dengan luka di leher dan perutnya sambil diinfus.
Berbagai informasi yang beredar menyebutkan bahwa Bripda YL mencoba bunuh diri karena motif yang berbeda-beda.
Baca Juga: Kapolri Ungkap Sosok Agus Sujarno, Orang yang Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com