4 Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir di Bireuen Aceh, 8 Hektare Sawah Terendam
Peristiwa | 22 Januari 2023, 11:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 4.665 warga mengungsi akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Bireuen, Aceh.
Pelaksana tugass (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan, banjir merendam delapan kecamatan wilayah Kabupaten Bireuen pada Sabtu (21/1).
Banjir itu, menurut dia, terjadi pascahujan mengguyur wilayah tersebut pada pukul 04.30 waktu setempat.
“Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, hingga Sabtu (21/1) pukul 23.30 WIB, sebanyak 4.364 kepala keluarga atau 9.386 warga yang tinggal di delapan kecamatan terdampak banjir.”
Dalam penjelasan tertulis Abdul Muhari, Minggu (22/1/2023), diketahui, “sebanyak 1.443 kepala keluarga atau 4.665 warga diantaranya mengungsi ke tempat lebih aman”,
Baca Juga: Sungai Kunyi Poliwali Mandar Meluap, Arus Banjir Terjang Rumah Warga Hingga Ambruk!
Kedelapan kecamatan terdampak banjir tersebut antaralain, Kecamatan Peudada, Kecamatan Jeunib, Kecamatan Sp Mamplam, serta Kecamatan Peulimbang.
Selanjutnya, Kecamatan Peusangan Selatan, Kecamatan Kota Juang, Kecamatan Samalanga dan Kecamatan Pandrah.
Banjir yang terjadi, lanjut Muhari, juga merendam ribuan unit rumah warga serta sekitar delapan hektare sawah.
“Banjir juga merendam 4.364 unit rumah warga dan delapan hektar sawah dengan ketinggian muka air bervariasi antara 25 hingga 100 centimeter.”
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen dan tim gabungan, kata Muhari, langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat, evakuasi warga dan memberikan bantuan logistik.
“Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan dengan itensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang pada hari Minggu (22/1) dan Senin (23/1) untuk sebagian wilayah Provinsi Aceh,” lanjut dia.
Mengingat adanya potensi hujan eksktrem karrna wilayah Indonesia masih dalam periode puncak musim penghujan, BNPB mengimbau kepada warga masyarakat dan pemerintah daerah khususnya yang berada di wilayah rawan bencana banjir untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir.
Baca Juga: Hujan 5 Jam Sebabkan Banjir Di Karangasem
Cara yang dapat dilakukan dengan rutin membersihkan saluran air agar tidak tersumbat oleh sampah, menyiapkan jalur evakuasi dan tim siaga bencana tingkat desa atau kampung.
“Selain itu agar selalu memperoleh informasi cuaca secara aktual dari lembaga yang berwenang.”
“Jika terjadi hujan menerus selama lebih dari satu jam dan jarak pandang terbatas kurang dari 100m, maka masyarakat sekitar daerah aliran sungai dan lereng tebing agar evakuasi mandiri untuk mengurangi risiko terdampak banjir atau tanah longsor,” urainya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV