> >

Siswa SD Juara Lomba Matematika Dunia, Cerita Orang Tua: Kalau Saya Tes Dia, Harus Pakai Kalkulator

Sosial | 19 Januari 2023, 07:20 WIB
Seorang siswa SDN Inpres Buraen 2, Nusa Tenggara Timur, Nono, meraih Juara 1 Lomba Matematika Internasional, dan mengalahkan perwakilan dari Amerika. (Sumber: Tribun Flores)

DENPASAR, KOMPAS.TV - Seorang siswa SDN Inpres Buraen 2, Nusa Tenggara Timur, Nono, meraih Juara 1 Lomba Matematika Internasional, dan mengalahkan perwakilan dari Amerika.

Siswa asal Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Thunay ini berhasil juarai lomba matematika internasional, Abacus World Competition, yang diikuti sekitar 7 ribu peserta.

Nono berhasil berada di posisi pertama, sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar dan ketiga dari USA.

Abacus World Competition adalah wadah perlombaan matematika untuk seluruh murid Abacus Brain Gym di seluruh dunia.

Dilansir Tribun-Flores, Nono mengaku bisa menjadi menjadi pintar karena membaca Alkitab dan berdoa, rendah hati dan terus berlatih.

Baca Juga: Kumon Hadirkan Kesempatan Belajar Matematika Gratis Khusus November 2022

"Nono merasa senang. Saya belajar Matematika Gasing," ujarnya dikutip Tribun-Flores (18/1).

Pengakuan Nono dibenarkan oleh Nuryati Usanak Seran dan Raflim Meo, orang tua kandung Nono.

"Nono diajarkan sebelum belajar harus membaca Alkitab dan berdoa. Itu yang selalu diajarkan," ungkap Nuryati.

"Kami sebagai orang tua merasa sangat senang dan bangga sekali. Jujur pada saat menyanyikan lagu Indonesia, saya merasa sedih dan haru, saya punya hati berjasa buat negara," tambahnya.

Nuryati menambahkan, Nono merupakan siswa binaan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR), yang kebetulan dirinya sebagai guru Matematika binaan Astra.

"Awalnya saya ikut kegiatan gasing (metode matematika gampang, asik dan menyenangkan).”

“Setelah itu, saya mengikuti pelatihan di Tangerang-Jakarta selama dua bulan. Sepulang dari pelatihan saya mencoba mengajarkan metode gasing tersebut ke Nono, dengan menggunakan fasilitas-fasilitas dari Astra," ujarnya.

Metode Gasing tersebut, kata dia berdampak positif pada kemajuan pembelajaran Nono, yakni menjadi sangat cepat dalam menghitung.

Diakuinya, selama ini ia mendampingi Nono dalam belajar matematika. Meski demikian, dirinya belum bisa menghitung secepat Nono.

“Kalau saya tes dia, saya harus hitung pakai kalkulator. Dia bisa menghitung cepat dalam kalkulasi bagi," tambahnya.

Ia menuturkan, dalam mendidik anak dirinya tidak pernah menggunakan kekerasan, cukup memberi mereka semangat.

“Ini saya buktikan saat binaan Astra. Kita perlu memberi semangat buat anak-anak, karena kebanyakan kita jarang memberikan spirit kepada anak-anak.”

“Kita harus mengembangkan talenta sesuai yang Tuhan kasih. Nono itu hanya sebagai motivasi buat anak-anak agar bisa berprestasi," tuturnya.

Sementara, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengaku merasa senang dan bangga atas prestasi yang dicapai Nono.

“Saya merasa senang dan bangga melihat anak seperti Nono yang cerdas dan membanggakan NTT tetapi juga dunia dan peran guru yang sangat penting," ungkap Viktor Laiskodat dilansir Tribun-Flores.

Menurutnya, keberhasilan Nono tidak terlepas dari peran guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa.

“Peran guru sangat penting dan baik dalam dunia pendidikan dan yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak," tegas Viktor.

Gubernur berharap agar para orang tua harus mampu membuat anak untuk jauh dari masalah, namun menjadi masalah apabila dalam mendidik anak dilakukan seperti membuat robot yang pada akhirnya menjadi manusia yang emosional dan spirit untuk berubah.

Baca Juga: Politikus PDIP Tanggapi Sikap Demo Harga BBM Demokrat: Baiknya Belajar Matematika dan Sejarah Dulu

Ia juga meminta bupati dan kadis pendidikan agar bisa mereplikasi metode belajar dari ASTRA agar hasilnya optimal dan tepat sasaran.

Bupati Kupang, Korinus Masneno menyampaikan apresiasi kepada Astra yang sudah menfasilitasi Nono untuk mengikuti lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition.

"Kita bersyukur karena Astra sudah menfasilitasi Nono untuk mengikuti lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition sehingga mendapat juara satu," ujar Masneno.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : tribun flores


TERBARU