Kejadian Bencana di Kabupaten Bantul Sepanjang 2022 Meningkat, Ini Buktinya
Peristiwa | 10 Januari 2023, 04:05 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sepanjang 2022, Kabupaten Bantul lebih banyak dilanda bencana ketimbang setahun sebelumnya. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat terdapat 548 kejadian bencana pada 2022, sedangkan pada 2001 terdapat 372 kejadian bencana
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta, jumlah korban luka pun lebih banyak pada 2022, yakni 19 orang.
“Sementara di tahun sebelumnya tidak ada korban luka,” ujarnya, Senin (9/1/2023).
Sederet bencana yang terjadi di Bantul pada 2022, meliputi 176 kejadian gerakan tanah. Peristiwa gerakan tanah pada tahun itu lebih banyak jika dibandingkan pada 2021 sebanyak 103 kejadian.
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Bantul, 3 Karyawati Pingsan!
Kejadian kebakaran di Bantul pada 2022 juga meningkat menjadi 134 kejadian, sementara pada 2021 sebanyak 122 kejadian.
Kendati demikian, untuk kejadian angin kencang mengalami penurunan jumlah kasus pada 2022 ketimbang 2021, yakni dari 18 kejadian dengan 403 dampak menjadi 12 kejadian dengan 311 dampak.
“Dampak angin kencang beragam, mulai dari pohon tumbang, merusak rumah warga, memutus jaringan listrik, bahkan sampai menimpa mobil wisatawan,” ucapnya.
Terkait bencana banjir, terdapat 5 kejadian pada 2022 dengan jumlah yang terdampak sebanyak 20 titik. Jumlah kejadian itu sama dengan tahun sebelumnya, hanya saja secara dampak lebih menurun sebab pada 2021 banjir terdampak di 54 titik.
Untuk gempa bumi, kejadian yang dirasakan di Bantul pada 2022 sebanyak 9 kejadian, tanpa ada kerusakan. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 11 kejadian dengan satu kali gempa yang merusak.
Baca Juga: Jenazah Santri Tewas Tenggelam di Bantul Dievakuasi Tim SAR
Agus menilai pada tahun ini ancaman bencana hidrometeorologi masih ada sehingga Pemkab Bantul memperpanjang status siaga darurat dari 26 Desember 2020 sampai 25 Maret 2023.
Perpanjangan masa Siaga Darurat tersebut berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY yang memprakirakan puncak musim penghujan akan terjadi dari Januari-Februari mendatang.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV