> >

Ramai Petisi Kembalikan WFH, Heru Budi Serahkan ke Masing-Masing Perusahaan

Peristiwa | 5 Januari 2023, 16:40 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi terkait munculnya petisi daring yang meminta sistem bekerja dari rumah (work from home/WFH) dikembalikan. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi terkait munculnya petisi daring yang meminta sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dikembalikan.

Terkait hal ini, Heru mengaku akan memikirkan usulan tersebut. Namun, dia menyerahkan keputusan WFH kepada masing-masing perusahaan.

"Ya, nanti kami pikirkan, ya," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/1/2023), dikutip dari Kompas.com.

"Work from home itu (kebijakan) masing-masing (perusahaan) pemberi kerjaan," imbuhnya. 

Heru mengatakan, belum ada aturan pasti terkait penerapan WFH.

Menurutnya, kebijakan WFH bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Heru pun kemudian memberikan contoh salah satu kantor di daerah Jakarta Selatan yang menerapkan bekerja dari rumah karena kawasan sekitar gedung kantor tersebut terendam banjir.

"Silakan masing-masing klaster terdampak, seperti kemarin di Kapten Tendean Buncit kantor sekitar sana," jelasnya.

Sementara terkait potensi cuaca ekstrem yang terjadi pada 3-10 Januari 2023, Heru menekankan, wewenangnya terhadap penerapan WHF sebatas imbauan.

"Saya imbau sekali lagi, kondisinya rawan dari tanggal 3 sampai 10 (Januari 2023), ya masing-masing (menerapkan) kebijakan WFH, silakan saja," ucapnya.

Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, APINDO DKI Sebut Pengusaha di Jakarta Berlakukan WFH dan WFO

 

Diberitakan sebelumnya, muncul petisi daring di laman Change.org berjudul “Kembalikan WFH sebab Jalanan Lebih Macet, Polusi, dan Bikin Tidak Produktif”.

Petisi online ini dibuat seorang warga bernama Riwaty Sidabutar.

Hingga berita ini ditulis, petisi itu telah ditandatangani oleh 18.803 orang.

Melalui petisi tersebut, Riwaty mengeluhkan bahwa penerapan kembali bekerja di kantor atau work from office (WFO) hanya akan menimbulkan kemacetan.

Dia juga menilai, WFO belum tentu membuat karyawan dapat bekerja produktif.

Hal ini dinilai dari pengalamannya sehari-hari yang harus menempuh perjalanan 40 km hanya untuk pulang dan pergi dari kantor, dan itu justru membuat pekerjaan menjadi tidak produktif.

"WFO juga belum tentu membuat kita lebih produktif. Karena lamanya perjalanan, saya malah jadi lebih lelah, dan hasil pekerjaan tidak sebagus ketika saya bekerja dari rumah. Di rumah, saya merasa lebih percaya diri, lebih aman, dan juga merasa lebih nyaman," kata Riwaty dalam keterangan petisi yang dibuatnya.

Baca Juga: Heru Budi Ungkap Sudah Ada 7 Pendaftar Jadi Sekda DKI, 2 Orang dari Luar Jakarta

 

 

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU