Banjir di Semarang Mulai Surut, Jalur Pantura Genuk-Kaligawe Diperkirakan Sudah Bisa Dilewati
Update | 3 Januari 2023, 14:34 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV – Jalur Pantura Genuk-Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) diperkirakan sudah bisa dilewati mobil keluarga siang ini.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, saat ini banjir di jalan tersebut sudah mulai surut jika dibandingkan tiga hari yang lalu.
"Tinggi air sudah mulai surut. Paling siang nanti juga sudah bisa dilewati. Tadi mobil Innova sudah bisa lewat," jelasnya kepada awak media, Selasa (3/1/2023).
Ia juga menerangkan, untuk hari ini sudah tidak ada pengalihan arus di jalur tersebut. Meski demikian, petugas kepolisian masih menyediakan truk untuk membantu warga.
"Kaligawe kita sediakan truk untuk membantu warga melintas," ujarnya.
Terkait penanganan banjir, ia menyebut sudah berkomunikasi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menggunakan pesawat untuk mengalihkan hujan di Kota Semarang," bebernya.
Luthfi berharap, dengan skenario tersebut, tak terjadi lagi hujan ekstrem di Kota Semarang untuk beberapa waktu mendatang.
"Namun saya sampaikan, kita belum tahu soal cuaca yang akan datang," imbuhnya.
Secara umum, beberapa titik yang tergenang karena banjir sudah mulai surut. Di Kecamatan Genuk juga sudah didirikan dapur umum untuk membantu warga.
"Sudah kita perhatikan terkait dengan bantuan dapur umum dan lain sebagainya," ucapnya.
Baca Juga: Dua Korban Tenggelam saat Banjir di Kudus Ditemukan Mengapung, Warga Evakuasi Pakai Sampan
Modifikasi cuaca
Sebelumnya, BMKG menyatakan akan melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca untuk mencegah terjadinya hujan. Lantaran, belasan daerah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda banjir lantaran cuaca ekstrem.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menuturkan, teknologi modifikasi cuaca akan dilakukan sampai cuaca terkendali.
“(Modifikasi cuaca di) Jawa Barat itu kemarin dari tanggal 25 Desember sampai 3 Januari, sepuluh hari. Jateng sudah mulai dari kemarin. Sudah bagus, sudah hujan rintik-rintik, ini ada ahlinya (Kepala BMKG, -red) Ibu Dwikorita. Nanti sampai terus, ini salah satu upaya agar hujan tidak lebat seperti saat lalu,” ujarnya, Senin (2/1/2023).
Waspada cuaca buruk di Jateng
Adapun Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat tetap waspada akan cuaca buruk. Lantaran, hujan lebat diprediksi terjadi di beberapa kabupaten.
“Kemungkinan bisa lebat di beberapa kabupaten. Termasuk cukup luas, meluas terutama di wilayah tengah,” katanya.
Selain angin kencang, Dwikorita juga memperingatkan soal gelombang tinggi di pantai selatan Jateng yang diperkirakan mencapai 3,5 hingga 4 meter. Khususnya di sekitar Karimunjawa, gelombang masih tinggi hingga dua hari mendatang.
“Kemudian hari ini banjir rob. Gelombang berikutnya tanggal 6 sampai 15 Januari 2023. Itu pasang maksimum. Tanggal 10 pantai selatan tambah harus lebih diwaspadai,” ujarnya.
Ia menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di Jateng ini lebih berat lantaran beberapa fenomena alam yang terjadi sekaligus. Di antaranya angin kencang, hujan lebat, banjir rob, dan gelombang air laut tinggi yang terjadi secara bersamaan.
Untuk itu, ia juga mengimbau masyarakat mulai membiasakan untuk mengecek prakiraan cuaca dan prakiraan dini bencana di kanal BMKG.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV