> >

Ada Penampakan Buaya di Pesisir Bandar Lampung, Pemkot: Hati-Hati Wisata Pantai Liburan Tahun Baru

Peristiwa | 31 Desember 2022, 18:12 WIB
Papan informasi mengenai imbauan hewan berbahaya di laut, termasuk buaya, yang tertera di salah satu lokasi wisata pantai di Bandar Lampung, Sabtu (31/12/2022). (Sumber: Dian Hadiyatna/Antara)

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Pemerintah Kota Bandar Lampung mengimbau warga yang hendak berlibur di kawasan pantai kota itu untuk mewaspadai buaya saat liburan Tahun Baru 2023. Belakangan ini, dilaporkan ada penampakan buaya di sejumlah lokasi pesisir Bandar Lampung.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung Antoni Irawan menyebut kemungkinan ada dua buaya yang berkeliaran dan belum tertangkap. Ia pun meminta warga yang berlibur ke pantai untuk berhati-hati.

"Kami mengimbau masyarakat berhati-hati karena buaya tersebut hingga kini belum tertangkap, terutama bagi warga pesisir dan mereka yang akan melakukan kegiatan libur akhir tahun di wisata pantai di Kota Bandar Lampung ini," kata Antoni dikutip Antara, Sabtu (31/12/2022).

Baca Juga: Hati-Hati! Geng Motor Dapat Atensi Khusus Kapolda Lampung

Kata Antoni, berdasarkan informasi dari masyarakat, buaya tersebut terlihat di sejumlah lokasi pesisir Bandar Lampung, antara lain Pulau Pasaran, Pelindo Panjang, Lempasing, dan terakhir di Kali Belau.

"Dari informasi yang kami terima, kemungkinan ada dua ekor buaya yang hingga kini belum tertangkap," katanya.

Ia menambahkan, Pemkot Bandar Lampung terus berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengenai buaya yang berkeliaran itu. Pasalnya, buaya merupakan hewan yang dilindungi.

Buaya yang berkeliaran di pesisir Bandar Lampung diduga adalah buaya yang terlepas dari penangkaran. Pasalnya, reptil raksasa itu terlihat tidak terancam dengan kehadiran manusia.

"Namun begitu, bukan berarti masyarakat boleh mendekatinya sedekat mungkin, tidak boleh, karena itu berbahaya. Jadi kami juga meminta warga bila melihat kemunculan buaya segera melapor ke pamong setempat atau ke dinas terkait agar bisa ditindaklanjuti," pungkas Antoni.

Baca Juga: Pria Ini Terjebak di Perairan Penuh Hiu dan Buaya, Selamat Setelah Nyaris 24 Jam Berpegangan di Kayu

 

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU