> >

Momen Ketika Kader PDIP Nekat Terobos Pengawalan dan Cegat Mobil Jokowi di Bima

Peristiwa | 29 Desember 2022, 09:57 WIB
Sejumlah kader PDI Perjuangan adang mobil Presiden RI Jokowi yang melewati kantor DPC PDI Perjuangan Kota Bima, Rabu (28/12/2022). (Sumber: Tangkapan layar via Tribunnews.com)

BIMA, KOMPAS.TV - Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat menerobos pengawalan hingga mengadang iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Peristiwa pengadangan iring-iringan mobil Jokowi dan Ibu Negara itu terjadi saat rombongan melintas di Wadu Mbolo, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasane Barat, Kota Bima, Rabu (28/12/2022).

Baca Juga: Bertemu Jokowi di Tengah Isu Reshuffle, FX Rudy Tegaskan Tak Bahas Soal Politik

Aksi pengadangan yang dilakukan sejumlah kader PDIP terhadap mobil iring-iringan Presiden Jokowi itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 29 detik itu, terlihat seorang pria mengenakan baju merah menerobos patwal kepresidenan dengan menenteng spanduk bertuliskan PDI.

Aksi tersebut kemudian diikuti oleh beberapa kader PDIP dan warga lainnya. Mereka bahkan ada yang membawa bendera partai berlambang banteng tersebut.

Salah seorang di antaranya terlihat berdiri tepat di depan mobil yang membawa Presiden Jokowi sambil merentangkan tangan, sehingga mobil Presiden RI itu pun terpaksa berhenti.

Baca Juga: Relawan Jokowi Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Dorong Pemilu 2024 Jadi Momen Konsolidasi

Saat mobil Presiden Jokowi berhenti, kader PDIP dan warga yang ada di pinggir jalan langsung mengerumuni mobil Presiden RI.

Sontak, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawal Presiden Jokowi langsung bereaksi mencegah warga untuk mendekati mobil tersebut.

Beberapa orang yang disebut kader muda PDIP itu langsung dibawa keluar dari jalan raya oleh Paspampres.

Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bima H Ahmad Yadiansyah buka suara. Menurutnya, aksi kader PDIP mengadang mobil Presiden RI itu tidak memiliki maksud buruk.

Sebaliknya, kata dia, apa yang dilakukan kader PDIP tersebut merupakan bentuk kecintaan pada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jawaban Jokowi Soal BRIN Prediksi Cuaca Buruk di Indonesia

Mereka ingin warga sekitar yang sudah menunggu Presiden Jokowi sejak siang bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di Indonesia itu.

"Bentuk euforia karena melihat pak presiden dari partai yang diusung PDI Perjuangan datang ke Bima. Terus ada warga yang ingin melihat presiden, jadi kami bantu untuk hentikan sebentar saja demi warga," ucap Yadi.

Selain itu, kata Yadi, video tersebut yang kemudian viral itu tidak menggambarkan secara utuh mengenai situasi yang ada.

Malah, lanjut dia, setelah aksi pengadangan tersebut, Presiden Jokowi kembali berhenti dan memanggil seorang kader PDIP.

Baca Juga: Momen Jokowi dan Ridwan Kamil Main Latto-latto di Subang.

"Ada fotonya, di situ Pak Jokowi tersenyum. Pak Jokowi sendiri yang berhenti dan memanggil kader kami tersebut," ucap dia.

Setelah dipanggil, Yadi membeberkan, Presiden Jokowi langsung bertanya kepada kader perempuan PDIP bernama Dahlia itu mengenai aspirasinya.

 

"Dahlia pun menyebut, memajukan UMKM di Bima karena kebetulan kader kami ini juga seorang UMKM," ujar Yadi.

"Bagaimanapun Pak Jokowi presiden kita yang terbaik. Beliau tersenyum lebar tadi setelah diadang. Artinya beliau tidak merasa terancam tapi senang karena kadernya bersemangat bertemu beliau."

Baca Juga: Tiga BUMN Industri Pakaian, Gelas, dan Kertas yang Dibubarkan Jokowi di 2022

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


TERBARU