Vintage Music Store: Hasilkan Cuan dari Alat Musik Lama
Gaya hidup | 27 Desember 2022, 14:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Semua orang bisa membuat bisnis. Bahkan, mereka juga bisa memanfaatkan barang-barang di sekitarnya yang memiliki nilai jual. Misalnya, barang lama atau antik yang memiliki sejarah.
Ada beberapa orang yang menerapkan prinsip harus menjual barang lama sebelum membeli barang baru. Hal ini ditujukan pada beberapa barang yang memiliki nilai tinggi saat dijual. Biasanya, barang tersebut sudah langka atau merupakan barang edisi terbatas yang sudah tak diproduksi lagi.
Salah satu orang yang memanfaatkan barang antik adalah Ajie Andara. Ajie adalah pemilik Vintage Music Store, yaitu bisnis alat musik lama. Kisah bisnisnya pun ia ceritakan dalam siniar CUAN bertajuk “Bisnis Story: Vintage Music Store” yang dapat diakses malalui dik.si/CUANVintageMusic.
Awal Memulai Vintage Music Store
Ajie menuturkan bahwa kecintaannya pada musik berawal dari sang ayah yang membuatkan studio saat ia berada di bangku SMP. Dari situ, ia pun jadi jarang meminta uang jajan karena sudah merentalkan studio.
Dari situlah, Ajie berhasil mendapatkan uang secara mandiri dan membelikan barang-barang yang ia suka. Ia menambahkan, “Jadi, hasilnya itu juga dibeliin gitar. Berawal dari seneng, sih.”
Selain itu, latar belakang keluarganya membuat Ajie menyukai musik. Sang ayah dan teman-temannya senang memainkan keroncong. Sementara itu, sang kakak tergabung dalam suatu grup musik.
Baca Juga: Tipe-Tipe Mahasiswa di Indonesia, Kamu yang Mana?
Nama Vintage Music Store sendiri diresmikan pada 2016. Akan tetapi, Ajie mengutarakan bahwa sejak 2000-an ia sudah menjual alat musik.
Alat-alat musik yang dijual pun beragam dan bergantung pada stok, misalnya gitar, drum, dan amplifier yang diproduksi pada tahun 1960–1970-an.
Tak Menjual Alat Musik Vintage Saja
Tak hanya itu, Ajie menuturkan kalau alat-alat musik lama itu terkadang didapat dalam kondisi rusak, “Aku pas dapet sih kondisi gak ‘sehat’. Tapi, karena aku doyan ngoprek juga jadi yang ditaruh di sini itu yang udah ‘sehat’ semua.”
Meski begitu, barang-barang yang terdapat di tokonya tidak semua berupa barang lama. Ia menuturkan, “Ya, walaupun pada akhirnya di sini gak ngejual vintage-vintage terus, tapi aku ngusahain selalu ada stok yang vintage-vintage.”
Harganya pun berkisar dari sepuluh juta sampai harga yang disesuaikan dengan barang. Artinya, ia tidak memberikan batasan untuk harga sebab, “Kalo ngomongin paling mahal, vintage itu kan kita suka-suka aja kalau jual. Soalnya, stok barang kan cuma ada di sini atau beberapa di Indonesia.”
Salah satu barang langka yang dimiliki Ajie adalah Gitar Harley Davidson Edisi Ulang Tahun ke-90 yang terbuat dari alumunium. Gitar ini merupakan edisi terbatas karena hanya diproduksi sebanyak 109 buah di seluruh dunia.
Baca Juga: Ide Passive Income yang Bisa Kamu Coba
Namun, menjual barang antik bukanlah hal mudah. Pasalnya, pembeli tak akan selalu datang. Itu sebabnya, Ajie juga membuka jasa penyewaan alat musik. Hal ini tentu mengharuskannya menjaga alat musik antiknya.
Lantas, bagaimana Ajie menentukan target pasarnya? Adakah musisi yang membeli barang-barang antiknya?
Yuk, langsung aja dengerin jawabannya dalam siniar CUAN episode “Bisnis Story: Vintage Music Store” yang dapat diakses melalui dik.si/CUANVintageMusic.
Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV