> >

Gusti Moeng Ungkap Polisi Terlibat Geger Keraton Solo: Sering Jalankan yang Bukan Tupoksi

Update | 26 Desember 2022, 10:46 WIB
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng menerangkan peristiwa geger Keraton Solo di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (26/12/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

"Padahal saya tahu Sinuwun (raja) posisinya sakit, nggak bisa bicara, nggak bisa jalan, dan saya malah yakin peristiwa ini nggak tahu, pasti ditutup," ujarnya.

Baca Juga: Geger Keraton Solo Jumat Malam: Polisi Tegaskan Tak Ada Penodongan Pistol ke Cucu Pakubuwono XIII

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, puluhan orang terlibat ricuh Keraton Solo pada Jumat (23/12/2022) malam.

Konflik Keraton Solo itu menyebabkan empat orang menderita luka cukup parah dan dirawat di Rumah Sakit Kustati, Solo.

Salah satu cucu Pakubuwono XIII, BRM Suryo Mulyo, mengaku ditodong pistol oleh orang berpakaian sipil yang mengaku aparat kepolisian.

Cucu yang lain, BRM Yudhistira Rachmat Saputro, juga terluka dan mengaku mendapatkan pukulan di bagian punggung.

Putri kedua PB XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi, mengaku dipukul bagian tangannya memakai bambu hingga lebam.

Baca Juga: Geger Keraton Solo, 6 Orang Dirawat di Rumah Sakit Bakal Lapor Polisi: Rata-rata Luka di Kepala

Ia mengatakan, sekitar 50 orang tiba-tiba memaksa untuk mengunci Kamandungan atau akses pintu masuk Keraton Solo.

"Penyebabnya saya tidak tahu. Tiba-tiba sekitar 50 orang mau masuk, mengunci pintu Kamandungan. Terus dicegah sama Yudha keponakan saya, dipukulin terus,” kata Devi, Jumat (23/12) malam.

Baca Juga: Polisi dan Pemerintah Kota Undang Seluruh Pihak Keraton Solo untuk Mediasi Senin Esok

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU