> >

Aliran Lahar dari Puncak Semeru Terbagi Jadi 3 Cabang

Peristiwa | 6 Desember 2022, 15:13 WIB
Erupsi Gunung Semeru. Aliran lahar dari puncak Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terbagi menjadi tiga cabang, dengan jalur utama ke Curah Kobokan. (Sumber: PVMBG KESDM)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Aliran lahar dari puncak Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terbagi menjadi tiga cabang, dengan jalur utama ke Curah Kobokan.

Selain jalur utama yang mengalir ke Curah Kobokan, masih ada dua jalur lain, yakni jalur simpangan Besuk Sat ke Kecamatan Pasrujambe, dan jalur simpangan Besuk Bang.

Jalur simpangan Besuk Bang ini mengalir menuju ke arah Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari.

Penjelasan itu disampaikan oleh Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi di Lumajang, Selasa (6/12/2022).

"Kalau dilihat dari atas di Watu Telu, di sana ada pertigaan di atas gunung, aliran Besuk Bang ke Tempursari, Besuk Sat ke Pasrujambe, dan Besuk Kobokan jalur utama ke Candipuro," kata dia, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Tertimbun Abu Semeru, Warga Tetap Kembali untuk Jaga dan Bersihkan Rumah.

Patria menjelaskan, ada tumpukan material di persimpangan jalur Watu Telu akibat erupsi yang terjadi hampir setiap hari di Gunung Semeru.

Material vulkanik yang menumpuk itu, lanjut dia, berpotensi meluncur ke bawah bersamaan dengan air hujan yang mengguyur kawasan puncak.

Luncuran material yang terbawa arus tersebutlah yang kemudian menyebabkan terjadinya banjir lahar Semeru saat hujan turun.

"Setiap terjadi erupsi materialnya ini kan menumpuk di atas, jika diikuti dengan hujan pasti terbawa.”

“Hasil APG kemarin menumpuk di sekitar pecahnya tiga aliran itu dan baru terurai setelah ada hujan turun ke bawah," tambah dia.

Sementara, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, menyebut dirinya baru mendapatkan kiriman video banjir lahar di Kecamatan Tempursari pasca-erupsi.

Padahal, kata dia, saat erupsi tahun sebelumnya, tidak ada banjir lahar yang terjadi di sana.

"Kami dapat video di daerah Tempursari ada banjir lahar yang mengarah ke sana, itu tahun lalu tidak terjadi, nah yang tahun ini mengarah ke sana karena memang aliran laharnya ada tiga," jelas Thoriq.

Meski begitu, Thoriq memastikan, hingga hari ini belum ada banjir yang berakibat bencana besar dan menimbulkan dampak.

Baca Juga: Warga Diminta Jauhi Kawah Hingga Radius 8 Km, PVMBG: Semeru Masih Luncurkan Awan Panas Guguran.

"Itu yang dilaporkan terjadi potensi tapi belum sampai banjir yang berakibat bencana besar," ucapnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU