Wakil Bupati Lumajang Sebut Guguran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti
Peristiwa | 4 Desember 2022, 18:35 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengungkapkan guguran awan panas dari Gunung Semeru sudah berhenti pada Minggu (4/12/2022) sore.
Menurut penjelasannya, informasi tersebut telah dikonfirmasi oleh Pos Pantau Semeru.
"Abu Vulkaniknya sudah mereda, tidak ada, kami ter-confirm dengan pos pantau Semeru yang menyatakan awan panas guguran sudah berhenti," kata Indah dalam Kompas Petang, Kompas TV, Minggu (4/12/2022).
"(Berhenti) sore tadi, kira-kira satu jam lalu," ucapnya saat diwawancara pukul 16.55 WIB.
Meski demikian, warga yang berada di pengungsian belum disarankan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing, terlebih yang berada di radius yang tidak aman.
"Sampai saat ini kami tidak sarankan mereka untuk kembali ke rumahnya dan kami masih mengimbau mengharuskan mereka dalam pengungsian untuk lokasi-lokasi dalam radius yang tidak aman," tegasnya.
Pasalnya, lanjut dia, prioritas saat ini adalah keselamatan warga.
Indah menambahkan, sampai Pos Pantau Semeru menyatakan aman, warga baru boleh beraktivitas.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, BNPB Sebut 1.979 Orang Mengungsi
"Selama Pos Pantau Semeru menyatakan tidak aman, kami melarang keras warga berada dan beraktivitas dalam radius 19 km," ujarnya.
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Minggu (4/12) dini hari pukul 02.46 WIB. Gunung Semeru tampak mengeluarkan awan panas setinggi kurang lebih 1.500 kilometer dari puncak.
Awan panas guguran tersebut berlangsung terus-menerus. Jaraknya berangsur naik dari 7 kilometer hingga terakhir dilaporkan, awan panas guguran meluncur hingga 13 kilometer.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru dari level siaga atau III menjadi level awas atau IV.
Berdasarkan data BNPB, hingga Minggu sore sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 10 titik imbas erupsi Gunung Semeru.
Adapun 10 titik pengungsian itu meliputi, sebanyak 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro, dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo.
BNPB pun menyebut hingga kini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait pun terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.
Baca Juga: Kesaksian Warga saat Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas: Tiba-tiba Gelap Gulita, Kami Panik!
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV