> >

Sekeluarga Tewas Diduga Diracun Anak Kedua di Magelang, Kerabat: Perasaan Saya Hancur, Adik Dibunuh

Update | 29 November 2022, 11:10 WIB
Polisi memasang garis polisi di rumah keluarga yang tewas diduga diracun anak kedua di Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022). (Sumber: Kompas TV)

MAGELANG, KOMPAS.TV - Kerabat yang merupakan kakak korban meninggal akibat keracunan dalam satu keluarga di Magelang, Agus Kustiardo, mengaku kematian adik kandung dan adik iparnya membuat perasaannya hancur.

"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," kata Agus, usai prosesi pemakaman keluarga Abas Ashar di TPU Sasono Loyo, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) malam, dilansir dari Kompas.com.

Agus merupakan kakak kandung Heri Riyani, istri Abas Ashar, yang turut jadi korban tewas. Selain pasangan suami-istri tersebut, anak pertama mereka yang bernama Dea Khairunisa juga turut menjadi korban.

Ketiganya ditemukan meninggal dunia di kamar mandi yang berbeda di dalam rumah yang berlokasi di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (28/11/2022) pagi. 

Pihak Polresta Magelang menduga, seluruh korban meninggal dibunuh dengan cara diracun.

Baca Juga: Beli Racun secara Online, Anak Kedua Diduga Bunuh Keluarganya Sendiri di Magelang

Agus mengaku semula tidak tahu kalau anak kedua korban, Deo Daffa Syahdilla, ikut digelandang oleh polisi usai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

"Saya tadi pagi belum tahu, kemudian ada informasi kalau Deo dibawa polisi juga. Kalau aparat bawa seseorang itu berarti sudah ada keyakinan, melalui alat bukti kuat," ungkapnya. 

Ia mengatakan, pihak keluarga telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke Polresta Magelang. Dia berharap proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," kata Agus. 

Sebelumnya dia juga tidak menaruh curiga terhadap keluarga Abas. Bahkan, komunikasi terakhir, Abas meminta bantuannya untuk membayar pajak sepeda motor. 

"Dari awal tidak curiga, terakhir minta tolong saya untuk membayarkan pajak motor, STNK-nya masih saya bawa," sebutnya. 

Selama ini, kata Agus, keluarga Abas tidak memiliki konflik dengan sesama. Mereka dikenal baik dan aktif di kegiatan masyarakat di tempat tinggalnya.

Baca Juga: Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Magelang Diduga karena Racun, Polisi Amankan Terduga Pelaku

Sebelumnya, Plt Kapolresta Magelang AKBP M Sajarod Zakun menerangkan bahwa tiga korban meninggal seketika setelah meminum minuman yang diduga diberi racun.

Sajarod mengatakan, tiga korban itu ditemukan tergeletak di tiga kamar mandi yang berbeda di dalam rumah.

"Tergeletak di kamar mandi, ketiganya di kamar mandi yang berbeda, kebetulan di dalam rumah ada tga kamar mandi," ujar Sajarod kepada jurnalis Kompas TV, Agung Bayu Aji, Senin (28/11/2022) siang.

Tiga jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi dan selanjutnya dimakamkan pada Senin malam.

Hingga Selasa (29/11/2022) pihak Polresta Magelang masih melakukan penyidikan atas kasus ini. Anak kedua di rumah keluarga tersebut pun telah diamankan pihak kepolisian untuk diperiksa.

Baca Juga: Tiga Orang dalam Satu Keluarga Meninggal di Magelang, Diduga Diracun Anak Kedua

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU