> >

Sejarah Rentetan Gempa Bumi Cianjur-Sukabumi dengan Dampak Merusak, Sejak 1844 Terjadi 14 Kali

Peristiwa | 22 November 2022, 07:16 WIB
Gempa berkekuatan M 5.6 terjadi pukul 13.21 WIB pada Senin (21/11/2022). Gempa berpusat di Cianjur, Jawa Barat dan tidak berpotensi tsunami. (Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono merilis rentetan gempa bumi Cianjur-Sukabumi, Jawa Barat dengan dampak merusak sudah terjadi sejak  tahun 1844.

Daryono mengatakan bahwa kawasan Sukabumi, Cianjur, Rangkasbitung, dan Bandung secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.

Terlebih, kawasan-kawasan tersebut dilalui jalur gempa Cimandiri, Padalarangan dan masih banyak sesar minor lainnya.

Pada gempa berkekuatan M 5,6 yang terjadi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang kemarin juga diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Baca Juga: Pasca Gempa, Mako Polres Cianjur Jadi Posko Pengungsian

Sesar ini memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang

Daryono menjelaskan, kawasan Jawa Barat yang dilalui sesar tersebut berpotensi mengalami gempa dangkal sehingga tidak perlu magnitudo besar untuk bisa menimbulkan kerusakan.

“Gempa gak harus besar untuk hancurkan karena gempa rata-rata dangkal 12 km dan itu gak perlu kekuatan 7 magnitudo, kekuatan 4, 5, 6 juga bisa timbulkan kerusakan signifikan,” jelas Daryono dalam konferensi pers Senin (21/11/2022).

Sebelum gempa Cianjur bulan November 2022 ini, Daryono memaparkan setidaknya tercatat 14 gempa bumi Cianjur-Sukabumi sejak tahun 1844

Berikut rentetan gempa Cianjur-Sukabumi, dilansir dari akun Twitter resmi @DaryonoBMKG, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Cerita Seorang Ibu yang Kehilangan Anaknya Pasca Gempa Cianjur

1. Gempa merusak tahun 1844
2. Gempa tahun 1879 yang mengakibatkan banyak rumah rusak di Sukabumi
3. Gempa 14 Juni 1900 banyak rumah rusak di Pelabuhan Ratu
4. Gempa merusak tahun 1910
5. Gempa 21 Januari 1912 banyak rumah rusak
6. Gempa 2 November 1969 (M 5,4) banyak rumah rusak
7. Pada 26 November 1979 banyak rumah rusak di Cibadak, Sukabumi
8. Pada 10 Februari 1982, gempa M 5,5 merusak rumah dan banyak warga yang luka-luka
9. Pada 12 Juli 2000 (M 5,4 dan M 5,1) sebanyak 1.500 rumah rusak berat di Cidahu, Cibadak hingga Kabandungan
10. Pada 12 Juni 2011, gempa M 4,9 merusak 136 rumah di Lebak dan Sukabumi
11. Pada 4 Juni 2012, gempa M 6,1 merusak 104 rumah di Sukabumi
12. Pada 8 September 2012, gempa M 5,1 merusak 560 rumah di Sukabumi
13. Pada 11 Maret 2020, gempa M 5,1 merusak 760 rumah di Sukabumi
14. Pada 21 November 2022, gempa M 5,6 sementara mengakibatkan 162 orang meninggal, ratusan luka-luka dan lebih dari 2.345 rumah rusak.

Dengan data di atas, Daryono mengingatkan penting bagi masyarakat yang rumahnya dilalui sesar Cimandiri dan sesar Padalarang agar membuat rumah tahan gempa.

Atau apabila tidak mampu membuat rumah tahan gempa, diharapkan membangun rumah dengan bahan ringan seperti kayu agar bisa meminimalisir korban jiwa dan luka karena tertimpa bangunan.

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU