Cerita Sugiati Masih Hidup dan Tak Terluka usai Tertabrak Kereta Api, Polisi dan Warga Keheranan
Peristiwa | 17 November 2022, 16:29 WIBBLITAR, KOMPAS.TV - Seorang warga Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, bernama Sugiati, menceritakan peristiwa yang dialaminya ketika tertabrak kereta api pada Senin (14/11/2022).
Diketahui, wanita berusia 35 tahun itu ditemukan masih hidup dan tidak mengalami luka sedikit pun usai tertabrak Kereta Api (KA) Gajayana.
Baca Juga: Sandiwara Pria di Bogor Rekayasa Mati demi Hindari Debt Collector, Beli Peti Mati dan Sewa Ambulans
Sugiati hanya mengalami pingsan saat kereta api tersebut menabraknya di perlintasan tak berpintu di Lingkungan Pandean, Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi, Blitar.
Hingga Rabu (16/11/2022), Sugiati masih menjalani perawatan. Namun, kondisi tenaga kerja wanita atau TKW yang baru pulang dari Hongkong itu sudah jauh membaik.
Dilansir dari Surya.co.id, Sugiati sudah bisa berjalan sembari dibantu oleh keluarganya ketika hendak ke kamar mandi.
Sugiati mengaku tidak menyangka dirinya masih hidup setelah tertabrak kereta. Ia mengatakan apa yang dialaminya merupakan keajaiban Tuhan.
Baca Juga: Jokowi-Xi Jinping Saksikan Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara Virtual.
"Alhamdulillah sehat, ini keajaiban Tuhan," kata Sugiati seperti dikutip dari Surya.co.id.
Saat ditemui di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar, tubuh Sugiati tak mengalami luka berdasarkan hasil rontgen ataupun CT scan. Termasuk tulang-tulangnya pun dalam kondisi baik.
"Saya sudah enggak ingat apa-apa, katanya ditemukan tergeletak di rel setelah ditabrak KA," ujar Sugiati.
"Saya sadar ketika di ruang ICU dan saya kaget kok ada banyak orang. Ada yang mengatakan kalau saya baru saja tertabrak KA."
Sugiati hanya mengingat kalau dirinya sempat berjalan di atas rel kereta api menuju rumahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Stasiun Wlingi.
Baca Juga: Mantan Ketua RT Ungkap Perilaku Keluarga Kalideres, Tak Urus Orang Tua Sakit Sampai Meninggal
Saat itu, Sugiati mengaku baru saja menempuh perjalanan dari Kebumen ke Blitar menggunakan moda kereta api.
"HP saya hilang makanya saya tidak bisa telepon kakak untuk menjemput ke stasiun, sehingga saya jalan lewat rel itu," ujar dia.
Menurut Sugiati, dirinya baru saja berjalan sejauh kurang lebih 300 meter dari Stasium Wlingi ketika kereta api menabraknya dari arah belakang.
Setelah itu, Sugiati ditemukan warga dalam kondisi pingsan dan mimisan. Sugiati pun merasa kepalanya pusing saat tersadar.
Baca Juga: Nyanyian Sopir Ambulans Bongkar Rekayasa Kematian Pria di Bogor yang Viral Bisa Hidup Lagi
"Mungkin mimisan itu yang membuat kepala saya pusing. Tak tahu apa penyebabnya namun mungkin terbentur rel," katanya.
Polisi dan Warga Keheranan
Melihat kondisi Sugiati setelah tertabrak kereta api masih hidup dan tak mengalami luka sedikit pun membuat polisi hingga warga sekitar, keheranan.
Pasalnya, polisi dan warga mengira ibu satu anak itu meninggal dunia. Setelah dicek, ternyata Sugiati hanya pingsan.
"Setelah kami konfirmasi ulang ternyata korban masih hidup. Dan ini sungguh luar biasa mengherankan," kata Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiono.
Baca Juga: Janji Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kelar Tahun Depan, Luhut: Ini Harus Jadi, Tidak Boleh Mundur
"Siapa yang menyangka bahwa ternyata korban masih hidup. Maksudnya, melihat bagaimana kecelakaan itu terjadi, wajar kalau kami percaya korban meninggal."
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Surya.co.id