Bentrok Antar Dua Desa di Maluku Tenggara, Sejumlah Orang Terluka Akibat Panah dan Sabetan Parang
Peristiwa | 12 November 2022, 17:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bentrok antar dua desa pecah di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Sabtu (12/11/2022), yang mengakibatkan sejumlah orang terluka karena panah dan sabetan parang.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, warga yang terluka itu berasal dari kedua desa yang bertikai yaitu Desa Bombai dan Desa Elat.
"Ada sejumlah warga dari kedua belah pihak yang terluka karena terkena panah dan sabetan parang," kata Roem dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan, bentrok antar dua desa itu disebabkan oleh permasalahan sengketa lahan di wilayah tersebut.
Roem menuturkan, bentrokan yang terjadi hari ini berawal dari warga Desa Bombai dan Desa Ohoi Ngudru yang mendatangi perbatasan Desa Elat untuk memasang sasi atau tanda larangan adat.
Akan tetapi upaya tersebut ditentang keras oleh warga Elat yang menyebabkan berkumpulnya massa dan berujung pada bentrok terbuka.
"Pemicunya tadi kami sampaikan ada upaya dari masyarakat Desa Bombai dan Desa Ohoi Ngudru memasang sasi larangan adat di perbatasan wilayah tersebut di mana mereka mengklaim bahwa wilayah tersebut milik mereka, hal ini tidak diterima masyarakat Desa Elat terjadi konsentrasi massa hingga saling serang," jelas Kabid Humas.
Baca Juga: Tak Ada Mobil Pemadam, Kebakaran Hanguskan 12 Ruko di Maluku Utara
Bentrok yang terjadi pada hari ini bukan terjadi pertama kalinya, di mana sebelumnya bentrok juga pecah pada 6 Oktober lalu.
"Sebelumnya kedua desa ini juga sudah pernah terlibat bentrok pada 6 oktober lalu," ungkap Kombes Roem.
Sementara mengenai jumlah korban, Roem belum bisa menyebutnya dengan pasti karena pihaknya masih masih belum melakukan pendataan secara menyeluruh.
"Kami belum data jumlah korban tapi ada yang kena bacok dan panah," tutur dia.
Bentrok antar dua desa yang terjadi secara sporadis itu membuat aparat yang bertugas di lapangan kewalahan.
Untuk mencegah bentrokan kembali pecah, Roem mengungkapkan saat ini sebanyak dua personel setingkat pleton telah dikerahkan ke lokasi terjadinya bentrokan.
"Kejadian tanggal 6 sudah diantisipasi dan sudah ditempatkan aparat gabungan TNI Polri sebanyak 3 SST," ungkap dia.
"Namun, perlu kami jelaskan bahwa kejadian tadi pagi terjadi secara sporadis sehingga membuat kewalahan aparat yang bertugas di lapangan," tambahnya lagi.
Baca Juga: Daftar 5 Nama Pahlawan Baru yang Ditetapkan Jokowi: 3 dari Jawa, 1 Kalimantan dan 1 Maluku
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com