> >

13 Anak di Provinsi DI Yogyakarta Alami Gagal Ginjal Misterius, 5 Meninggal dunia

Kesehatan | 18 Oktober 2022, 16:41 WIB
Ilustrasi ginjal. Sebanyak lima anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia setelah mengalami gagal ginjal misterius. (Sumber: iStock Photo/SvetaZi)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak lima anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia setelah mengalami gagal ginjal misterius.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menjelaskan, Dinas Kesehatan menemukan 13 anak yang dinyatakan gagal ginjal akut progresif atipical.

Menurutnya, dari 13 anak yang dinyatakan gagal ginjal tersebut, lima meninggal dunia, dua orang dinyatakan sembuh, dan 6 orang masih dirawat di RSUP dr Sardjito. Namun, ia belum mengungkap periode waktu kejadian 13 anak yang dinyatakan gagal ginjal itu. 

"Usia penderita dari 7 bulan sampai 13 tahun," kata Pembajun melalui keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022), dikutip dari pemberitaan Kompas.com

Baca Juga: Gagal Ginjal Anak Ditanggung BPJS Kesehatan, kalau Gawat Darurat Tak Perlu Surat Rujukan

Menurut Pembajun, gejala yang dialami oleh ketiga belas anak tersebut hampir sama, yakni demam atau tidak demam, muntah-muntah, diare, hingga urin tidak keluar atau berkurang.

"Kemudian mengeluh pipis susah, air pipis keruh itu indikator. Kalau seperti itu enggak usah ambil risiko segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)," kata dia.

Mengenai penyebab dari gagal ginjal, menurutnya hingga saat ini Dinkes DI Yogyakarta belum menemukan penyebabnya.

Untuk diketahui, 13 anak yang gagal ginjal ini, sebelumnya tidak pernah mengalami ginjal kronik. 

"Makanya di media itu di Jakarta gagal ginjal misterius gak ketahuan penyebabnya apa kok tiba-tiba anak itu bisa kemudian gagal ginjal akut. Oleh karena itu sedang diteliti para pakar terutama IDAI, kemekes, dan ikatan profesi dokter anak," kata dia.

Pembajun mengimbau agar masyarakat yang menemukan gejala seperti urin berkurang hingga susah mengeluarkan air kecil segera memeriksakan ke fasyankes, supaya dapat segera dilakukan oemeriksaan lebih lanjut.

"Ginjal ada hubungannya, dari urin kan. Kalau berkurang, kalau biasanya pipas pipis kok gak pipis trus urinnya keruh tapi kemudian batuk, mual, diare itu bisa jadi beberapa parameter segera dibawa ke fasyankes," jelas Pembajun.

Kepada pihak rumah sakit, ia mengimbau agarsegera melakukan uji laboratorium pada pasien dengan gejala-gejala tersebut.

"Imbauan ke fasyankes begitu menemui pasien seperti itu segera cek lab urinnya nanti di lab ada panduannya," katanya.

Pembajun menembahkan pasien jika mendapatkan pertolongan secara cepat masih bisa disembuhkan jangan sampai terlambat.

Baca Juga: Ratusan Anak di Indonesia Terserang Gagal Ginjal Misterius, Ini Ciri-Cirinya

Menurutnya, dengan pemeriksaan secara dini dapat segera dilakukan intervensi kepada pasien.

"Jangan telat, kalau enggak telat imunitas bagus bisa diselamatkan. Lima meninggal itu barang kali telat atau ada hal-hal lain yang unknown lalu meninggal," ujarnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU