Pentingnya Kebutuhan Spiritual untuk Menghadapi Perubahan Dunia
Budaya | 13 Oktober 2022, 09:51 WIBKedua, pada saat ini bermakna memberikan perhatian penuh atas apa yang terjadi saat ini. Konsep mengarah pada kenyataan bahwa sebagai manusia kita tidak bisa melakukan dua hal sekaligus. Maka dari itu, menaruh perhatian penuh dan fokus pada suatu hal akan lebih baik.
Terakhir, tanpa menghakimi yaitu tidak melabeli suatu hal yang terjadi dalam hidup secara langsung baik dan buruk atau benar dan salah. Kita harus perhatian dan menjalaninya secara sadar.
Sejatinya, dalam setiap keburukan pasti ada pelajaran, dan dalam setiap kebaikan pasti ada keburukan yang mengirinya. Kita dapat mengontrol pikiran dengan melatihnya untuk melakukan hal-hal tersebut. Mengontrol cara berpikir berarti kita membangun kapasitas untuk memiliki kesadaran akan setiap pemikiran dan emosi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Tujuan Hidup?
Mengapa Hidup Berharga?
Manusia menjalani kehidupan hanya untuk menunggu kematian. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, hanya saja kurang tepat. Dalam buku How To Die karya Seneca, dijelaskan bahwa dalam perjalanan menuju kematian ini kita harus berusaha membuat hidup menjadi berkualitas.
Seseorang harus siap untuk berubah atau mati setiap harinya. Maka dari itu, untuk mencapai hidup berkualitas, penguatan hubungan dengan kerohanian diri sendiri (spiritualitas) dan hubungan baik dengan orang lain harus diperkuat.
Manusia sejatinya saling membutuhkan satu sama lain. Keberhargaan kita, selain dari diri sendiri juga berdasarkan seberapa berguna kita untuk orang lain. Menaruh perhatian penuh pada diri sendiri dan orang-orang terdekat dapat membantu kita tetap kuat menghadapi perubahan zaman.
Dengarkan obrolan lebih lanjut antara Wisnu Nugroho dengan Reza Wattimena mengenai spiritualitas dalam episode, “Kebutuhan Spiritual untuk Menghadapi Tantangan Dunia” hanya di Spotify.
Penulis: Nika Halida Hashina dan Brigitta Valencia Belion
Baca Juga: Fenomena Tumbal Kepolisian dalam Kasus Ferdy Sambo
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV