Sejumlah Perjalanan Kereta Api Terlambat akibat Penurunan Tanah, Ini Daftarnya
Peristiwa | 8 Oktober 2022, 13:27 WIBPURWOKERTO, KOMPAS.TV – Sejumlah perjalanan kereta api yang melintasi wilayah Daop 5 Purwokerto mengalami gangguan akibat penurunan tanah yang terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi.
Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, berdasarkan informasi dari Pusat Pengendali Operasional Perjalanan KA Daop 5 pada Sabtu (8/10/2022) pukul 01.01 WIB, ada amblesan sepanjang 15 meter di KM 367+6/7 dan KM 372+400.
“Dijelaskan, berdasarkan laporan awak sarana perkeretaapian KA Kahuripan (PLB 283C) relasi Blitar-Kiaracondong, di petak jalan antara Stasiun Jeruklegi-Kawunganten tepatnya di KM 367+6/7 mendapati gangguan perjalanan akibat terjadi amblesan sepanjang 15 meter," kata Daniel dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Sementara di KM 372+400 gangguan perjalanan disebabkan oleh gogosan.
”Sejumlah titik jalur lintas KA di wilayah Daop 5 Purwokerto mengalami gangguan akibat hujan yang terus menerus.”
“Di antaranya petak jalan antara Stasiun Jeruklegi-Kawunganten dan di Stasiun Kroya KM 402+1/2 akibat genangan air yang cukup tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: Mobil Ringsek Tertabrak Kereta Pangrango Jurusan Sukabumi Bogor di Desa Karang Tengah
Atas peristiwa yang mengakibatkan terganggunya beberapa perjalanan kereta api tersebut, PT KAI (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan.
Dijelaskan, kejadian tersebut mengakibatkan kereta api jarak jauh yang melewati wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto mengalami gangguan kelambatan.
Berikut daftar kereta yang mengalami keterlambatan:
- KA Mutiara Selatan (KA 132) relasi KiaraCondong-Surabaya Gubeng lambat 378 menit
- KA Turangga (KA 79) relasi Surabaya Gubeng-Bandung lambat 373 menit
- Parcel Selatan (KA 300G) lambat 329 menit
- KA Malabar (KA 119) relasi Malang-Kiaracondong lambat 309 menit
- KA Kutojaya Selatan (KA 312) relasi Kiaracondong-Kutoarjo lambat 281 menit
- KA Mutiara Selatan (KA 131) relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong lambat 324 menit
- KA Parcel Selatan (KA 299C) lambat 199 menit
- KA Kahuripan (KA 284) relasi Kiaracondong-Blitar lambat 217 menit.
Terkait dengan hal itu, Daniel mengatakan PT KAI Daop 5 Purwokerto mengambil langkah penanganan agar keterlambatan perjalanan KA tidak bertambah.
Pihaknya melakukan operstapen terhadap perjalanan KA-KA tersebut yaitu dengan memindahkan penumpang ke armada bus serta mengubah rute perjalanan KA untuk KA Serayu Pagi yang seharusnya keberangkatan dari Purwokerto-Kiaracondong-Pasarsenen menjadi hanya relasi Purwokerto-Cikampek.
Ia mengatakan hingga saat ini, seluruh tim prasarana PT KAI (Persero) terus berupaya melakukan tindakan penanganan kondisi di lintas untuk dapat memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api di sejumlah area jalur rel yang terdampak.
Bagi penumpang yang terdampak, kata dia, dapat melakukan proses pembatalan tiket melalui loket yang terdapat di stasiun.
"Pembatalan tiket karena perjalanan kereta api dibatalkan, akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan," ujar dia.
Berkaitan dengan hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap pagi ini, Sabtu (8/10), turun ke lokasi untuk membantu percepatan penanganan peristiwa penurunan tanah tersebut.
Baca Juga: Perempuan Tanpa Identitas Meninggal Tersambar Kereta Api
“Selain penurunan tanah, BPBD Kabupaten Cilacap juga melaporkan adanya jalur darat di sekitar lokasi kejadian juga tergenang banjir, sehingga akses Jeruklegi-Kawunganten lumpuh sementara,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun mobilitas masyarakat turut terhambat.
Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya hingga Minggu (9/10), sebagaimana menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Jumat (8/10).
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV