Sultan Minta Kesepakatan Damai Antarkelompk Suporter Dibuktikan dalam Pertandingan
Peristiwa | 5 Oktober 2022, 21:28 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Kesepakatan damai dilakukan oleh kelompok suporter di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo pascatragedi Kanjuruhan Malang.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi adanya kesepakatan damai antara kelompok suporter tersebut.
Sultan juga menanggapi kesepakatan damai itu dengan meminta perwujudan secara nyata.
"Ya, nanti dibuktikan saja faktanya itu. Saya harap itu peristiwa bagus ya, untuk mereka dan publik," kata Sultan, pada Rabu (5/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Tapi, saya minta ada bukti waktu nanti pertandingan," imbuh dia.
Baca Juga: Kita Saudara Hari Ini dan Selamanya: Suporter PSIM, Persis, PSS Menyongsong Damai dalam Doa Bersama
Sultan juga mengingatkan kembali, agar setelah tercapainya kesepakatan damai tersebut, ke depan tidak ada lagi saling ejek saat pertandingan.
"Tidak ada kekerasan lagi, waktu nonton ya nonton baik ya, pulang siapa yang kalah siapa yang menang, tidak perlu ada kesombongan maupun apa yang kalah tidak merasa dilecehken.”
“Itu pertandingan itu biasa, seperti itu saja," kata dia.
Sebelumnya, Kompas TV memberitakan, aksi solidaritas atas Tragedi Kanjuruhan Malang digelar oleh ribuan suporter dari berbagai klub sepak bola di Stadion Mandala Krida, Selasa malam.
Aksi ini diawali dengan melaksanakan salat gaib, untuk mendoakan ratusan orang yang tewas di akhir laga antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu.
Baca Juga: Kaesang 'Senggol' PSIM dan Persis Solo: Ini Giliran Kalian Lakukan Perubahan Kecil di Dunia Suporter
Mereka berharap, tidak ada lagi suporter sepak bola yang tewas akibat mendukung klub kebanggaannya, karena sejatinya tidak ada pertandingan sepak bola seharga nyawa.
Momentum aksi solidaritas ini juga digunakan sebagai ajang deklarasi damai antar komunitas suporter asal Kota Yogyakarta, Kota Solo dan Kabupaten Sleman.
Sebelumnya, komunitas suporter dari tiga wilayah itu kerap terlibat pertikaian bahkan bentrokan maut.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com