> >

Khofifah: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Indonesia Berduka atas Kericuhan di Stadion Kanjuruhan

Peristiwa | 2 Oktober 2022, 10:25 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Indonesia berduka atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

MALANG, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Indonesia berduka atas kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur usai pertandingan lanjutan kompetisi Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya, Minggu (1/10/2022) malam.

Pernyataan duka cita ittu disampaikan Khofifah saat diwawancara oleh awak media di Mapolres Malang, Minggu (2/10) pagi.

Innalillahi wainailaihirojiun bagi mereka yang meninggal karena peristiwa tadi malam, kita doakan mudah-mudahan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” ucap Khofifah, dikutip dari program Breaking News di Kompas TV.

“Bahwa kita mencintai olahraga, dan mencintai bagaimana suasana pertandingan bola yang membahagiakan bagi kita semua. Ini pembelajaran yang penting bagi kita semua.”

Baca Juga: Rekam Jejak Peristiwa Bentrok Suporter Sepak Bola di Indonesia, Bukan Kali Pertama!

Khofifah menambahkan, hingga pagi ini masih ada jenazah yang belum teridentifikasi dan dirinya telah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Saiful Anwar Kota Malang sejak pukul 05.10 WIB.

Menurutnya, jenazah yang belum teridentifikasi bisa dikirim ke RSU Saiful Anwar, karena RSU Saiful Anwar memiliki peralatan dan tim INAFIS yang cukup lengkap.

“Saya ingin menyampaikan, khusus yang ditangani oleh RSU Saiful Anwar, semua biayanya dalam tanggunaagn Pemprov Jawa Timur, karena RSU Saiful Anwar adalah rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur,” tutur Gubernur Jawa Timur.

 

Pemprov, lanjut Khofifah, fokus pada penanganan korban, dan ia menilai pola penanganan untuk korban yang dilakukan oleh pihak Pemkab Malang sangat bagus.

Distribusi dari rumah sakit-rumah sakit daerah maupun rumah sakit swasta pun berjalan sangat cepat.

“Kami akan fokus pada penanganan korban, baik yang membutuhkan tim DVI maupun yang membutuhkan tindakan, baik luka berat atau luka ringan.”

“Untuk yang meninggal dunia, Pemprov Jatim akan memberikan santunan masing-masing Rp10 juta, dan kabupaten juga akan memberikan,” tambahnya.

Baca Juga: Mabes Polri Terjunkan Tim Khusus Identifikasi Korban Tragedi Kanjuruhan, 129 Orang Meninggal Dunia

Kemudian, lanjut Khofifah, korban yang luka berat dan sedang dalam tindakan, pemprov akan memberikan santunan sebesar Rp5juta.

“Itu bagian dari empati kami terhadap korban, keluarga, dan tentu mereka yang sekarang sedang dirawat membutuhkan tindakan.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU