> >

Pengamat Khawatir Tragedi di Kanjuruhan Pengaruhi Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20

Peristiwa | 2 Oktober 2022, 08:48 WIB
Tragedi sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikhawatirkan akan berpengaruh pada rencana Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

KOMPAS.TV – Tragedi sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikhawatirkan akan berpengaruh pada rencana Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pengamat sepak bola,  Aun Rahman, sangat menyayangkan terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) seusai Arema FC kalah oleh Persebaya.

Sebab, menurutnya, saat ini di level tim nasional, grafik Timnas Indonesia sedang bagus, dan dikhawatirkan akan memengaruhi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Ini disayangkan ya, karena di level tim nasional, grafik Timnas Indonesia sedang bagus, bagaimana kita lolos ke Piala Asia,” tuturnya dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

“Timnas U-20 juga lolos ke Piala Asia U-20, tahun depan juga kita akan bertanding di Piala Dunia U-20 sebagai tuan rumah. Ini juga situasi sekarang akan berpengaruh terhadap kemungkinan Indonesia menjadi tuan rumah kan,” tambahnya.

Baca Juga: 2 Jenazah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan sudah Teridentifikasi dan Dibawa Pulang oleh Keluarga

Ia menegaskan, apa yang terjadi di Stdion Kanjuruhan dampaknya tidak hanya hari ini tapi juga akan berpengaruh terhadap hal-hal lain.

Oleh sebab itu, stake holder atau pelau kepentingan terkait disebutnya harus segera melakukan tindakan atau aksi.

“Apabila dibiarkan tentunya akan ada dampak lain, yang secara keberlangsungan akan mengganggu sepak bola Indonesia secara umum.”

Menurutnya, aturan yang ketat dan dijalankan secara konsekuen bisa menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Namun, ia merasa bahwa saat ini memang ada beberapa kealpaan, dan ada beberapa hal yang kemudian tidak dijalankan dengan maksimal atau sepenuhnya.

Hal itu menjadi salah satu faktor terjadinya tragedi seperti di Kanjuruhan.

“Saya juga mendapatkan beberapa informasi, misalnya over capacity dari stadion, soal bagaimana pengamanan seharusnya bisa  lebih maksimal tapi tidak.”

“Saya rasa ini kan yang banyak terjadi di negara kita. Langkah ke depan yang memang harus segera dilakukan salah satu yang paling mendesak adalah regulasinya,” lanjutnya.

Ia menambahkan, undang-undang olahraga di Indonesia bisa menyentuh hal-hal tersebut, seperti tentang bagaimana stadion seharusnya, termasuk jalur evakuasi.

“Agar jalur evakuasi memudahkan penonton yang hadir di stadion, karena salah satu kejadian di Kanjuruhan adlah terkena gas air mata dan evakuasi sulit.”

Baca Juga: PSSI Dukung Kepolisian Usut Tuntas Insiden Kanjuruhan Seusai Laga Arema vs Persebaya

Karena, lanjut dia, yang terjadi di negara lain pun demikian, yakni ketika sepak bola menyentuh aspek publik, negara turun tangan dan membentuk regulasi juga.

“Yang mungkin bahkan lebih ketat, misalnya pengamanan untuk masuk ke stadion misal ringnya lebih dari tiga. Saya rasa untuk kenyamanan ketika menonton.”

Sebelumnya Kompas TV memberitakan, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai Arema FC  kalah dari Persebaya mengakibatkan 129 orang meninggal, termasuk dua angota Polri.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU