> >

Gempa Tapanuli Utara, Kapolres: 1 Orang Meninggal, Enam Luka-Luka, Empat Kecamatan Terdampak

Peristiwa | 1 Oktober 2022, 09:06 WIB
Gempa bumi di Tapanuli Utara pada Sabtu (1/10/2022) dini hari menimbulkan satu korban jiwa dan korban luka-luka, serta merusak rumah warga. (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa bumi di Tapanuli Utara pada Sabtu (1/10/2022) dini hari dilaporkan menelan sedikitnya satu korban jiwa serta merusak sejumlah rumah dan bangunan.

"Sejak gempa pertama kurang lebih pukul 02.30 WIB, hingga saat ini dilaksanakan proses evakuasi maupun penanganan, penyelamatan dan pengobatan terhadap korban-korban akibat gempa," kata Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi dalam Kompas Pagi Kompas TV, Sabtu.

"Data yang kami himpun hingga pukul 04.30 WIB, satu orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka, baik berat atau ringan," imbuhnya.

Data tersebut, kata Johanson, diperoleh dari korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung.

"Ada yang luka berat seperti harus dijahit, lalu patah kaki serta ada pula yang luka ringan," urainya.

Johanson mengungkapkan, korban meninggal dunia atas nama Leo Sihombing berusia 62 tahun.

"Pada saat terjadi gempa berupaya menyelamatkan diri, namun karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung, maka pada saat berupaya melarikan diri tersebut, yang bersangkutan terkena serangan jantung," paparnya.

Leo Sihombing dinyatakan meninggal dunia saat tiba di RSUD Tarutung.

Baca Juga: Tapanuli Utara Diguncang 4 Kali Gempa Hari ini, BMKG: Waspada Gempa Susulan

Johanson juga mengatakan dia telah menerima laporan mengenai rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan, seperti retak dan roboh di bagian depan atau bagian lainnya, akibat gempa.

"Seperti gereja di Parmonangan, lalu bagian rumah masyarakat. Saat ini sedang kami inventarisir kerugian materiil tersebut," ungkapnya.

Dia juga mengatakan wilayah yang terdampak gempa meliputi empat kecamatan.

"Data beberapa kecamatan yang sudah masuk ke kami di antaranya Kecamatan Siborongborong, Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siatas Barita, dan Kecamatan Parmonangan," katanya.

Mengenai titik evakuasi dan pengungsian, Johanson mengatakan sedang dilakukan inventarisasi.

"Sehingga untuk pelaksanaan evakuasi atau tempat pengungsian akan didirikan setelah ada data valid dari tingkat desa dan kecamatan," ungkapnya.

Baca Juga: Tapanuli Utara Diguncang Gempa Beruntun, Paling Tinggi Bermagnitudo 6,0

Gempa pertama terjadi pada pukul 02.28 WIB dengan kekuatan 6 Magnitudo yang berpusat di 15 km barat laut Tapanuli Utara.

Gempa dengan kedalaman 10 km itu dirasakan dengan MMI IV di daerah Tarutung, IV di Singkil, V di Sipahutar, III di Tapaktuan, dan III di Gunung Sitoli.

Kepada Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, sejak gempa utama yang terjadi pada dini hari tadi, tercatat telah terjadi lebih dari 50 gempa susulan.

"BMKG terus memonitor gempa susulan dan kita sudah mencatat lebih dari 50 kali. Kekuatannya bervariasi, dengan magnitude terbesar 5,1, yang kecil itu 2,4," kata Daryono dalam program Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS TV, Sabtu (1/10/2022).

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU