Hampir 3 Tahun Mandek karena Pandemi, Kustomfest Jogja Kembali Digelar, Tema Cerminkan Eksistensi
Berita daerah | 28 September 2022, 04:30 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia Kustom Kulture Festival atau Kustomfest kembali akan berlangsung di Yogyakarta setelah hampir tiga tahun mandek lantaran pandemik Covid-19.
Acara ini akan berlangsung pada 1 hingga 2 Oktober 2022 mendatang di Jogja Expo Center (JEC). Pada tahun ini, panitia acara mengusung tema “We'll be Back”. Tema mencerminkan bentuk eksistensi menghadapi pandemi Covid-19.
Director Kustomfest Lulut Wahyudi mengatakan, tema ini menjadi penanda kebangkitan dan juga nada optimistis bahwa semua akan kembali normal dari masa pandemi.
“Kustomfest selalu membawa semangat pergerakan dunia custom culture Indonesia dengan menjadi sebuah wadah bagi builder-builder tanah air,” tulis Lulut melalui rilis resmi yang diterima oleh Kompas.TV, Selasa (27/9/2022).
Baca Juga: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Berduka, Guru Besar Samekto Wibowo Meninggal Dunia
Lulut menambahkan, pada Kustomfest tahun ini, kualitas dari para peserta meningkat karena proses seleksi yang dilakukan oleh tim jauh lebih ketat dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini seleksi peserta lebih diperketat dan bisa dipastikan karya-karya yang dipajang adalah karya baru dan belum pernah ditampilkan,” katanya.
Kemudian pada tahun ini, builder internasional yang datang akan membawa karya-karya mereka yang sudah mendunia. Di antaranya builder yang datang adalah Luck MC, Custom Work Zon, Cherry's Company, Cheetah Custom Cycles, Sure Shot, Mooneyes Company.
Lalu balap Flattrack juga kan kembali di acara ini dengan beberapa kelas. Pada tahun ini juga akan terdapat display moto custom, mobil hotrod, sepeda custom. Selain itu, Kustomfest tahun ini juga akan diramaikan oleh beberapa apparel atau merk busana dan aksesoris motor.
“Membaiknya situasi kali ini, kami berharap bisa menjadi titik terang bagi pelaku dunia custom Indonesia untuk tetap bisa eksis. Kami juga berharap Kustomfest bisa menjadi ajang yang tetap menjadi barometer perkembangan dunia kustom Indonesia,” jelas Lulut.
Baca Juga: Guru Besar UGM Meninggal Dunia Terseret Ombak saat Berfoto di Pantai Pulang Sawal Yogyakarta
Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV