> >

Bupati Blora Pastikan BLT Dana Desa yang Dipotong Sudah Dikembalikan, 4 Orang Diperiksa

Sosial | 27 September 2022, 19:55 WIB
Bupati Blora Arief Rohman menjelaskan kasus pemotongan dana BLT dana desa yang terjadi di Desa Keser, Tunjungan, dalam program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (27/9/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bupati Blora Arief Rohman memastikan uang bantuan langsung tunai (BLT) yang dipotong oleh perangkat desa, sudah dikembalikan kepada masyarakat. 

Arief menjelaskan pemotongan uang BLT ini bukan berasal dari BLT BBM, melainkan dari Dana Desa. 

Pemerintah Kabupaten Blora bersama Saber Pungli Polres Blora telah mendata keluarga penerima manfaat yang terkena potongan dan mengembalikan uang yang menjadi hak masyarakat. 

Baca Juga: Aparat Desa di Kabupaten Blora Potong BLT Warga, Berdalih untuk Bangun Rumah Ibadah

"Prinsipnya kami mengamankan program ini agar tidak boleh ada sepeser pun uang yang dipotong," ujar Arief dalam program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (27/9/2022).

Arief menjelaskan kasus pemotongan BLT Dana Desa ini terjadi di Desa Keser, Tunjungan, Blora pada awal September 2022.

Menurutnya, ada 102 keluarga penerima manfaat BLT Dana Desa dengan besaran bantuan senilai Rp900 ribu per bulan. 

Oknum perangkat desa memotong BLT Dana Desa dengan alasan iuran untuk sosial pembangunan musala.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ingatkan Aparatur dan Perangkat Desa: Potong BLT BBM Itu Pengkhianat Negara

Setelah di cek ke lapangan, musala yang dimaksud baru sebatas fondasi dan parahnya lagi, dana hasil potongan BLT Dana Desa tersebut tidak diberikan oleh oknum perangkat desa itu untuk pembangunan musala.

Setiap orang yang mendapat BLT diminta Rp100 ribu dengan total jumlah potongan yang didapat oknum perangkat desa sebesar Rp14.800.000.

"Semua sudah dikembalikan," ujar Arief.

Baca Juga: Lagi-Lagi Dana Desa Jatuh ke Kantong Pribadi, Eks Kades Diduga Lakukan Tindak Pidana Korupsi!

Arief juga menyatakan pihaknya telah membuat layanan pengaduan untuk masyarakat yang mendapat potongan.

Selain itu, Pemkab Blora juga membuat tim saber pungli bersama dengan Polres Blora untuk menyisir kembali masyarakat yang dirugikan atas pemotogan tersebut.

"Kami minta masyarakat yang dirugikan untuk bisa melapor kepada kami agar kami bisa tindak lanjuti," ujar Arief. 

4 Orang Diperiksa

Arief menjelaskan saat ini sudah ada empat orang yang diperiksa oleh Polres Blora. Sejauh ini, penyidik masih mendalami motif pemotongan BLT Dana Desa ini apakah untuk memperkaya diri atau hal lain.

Baca Juga: Kapolda Papua Minta Pemerintah Awasi Ketat Penggunaan Dana Desa, Diduga untuk Bantu KKB

"Ada kepala desa, sekretaris desa dan perangkat desa yang lain, sudah kami data dan sudah dipanggil oleh Polres Blora," ujar Arief.

Sebelumnya peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Randublatung, Blora. Istri perangkat desa melakukan pemotongan BLT BBM sebesar Rp20 ribu. 

Menurut Arief, ada 40 keluarga penerima manfaat yang dirugikan dari ulah oknum tersebut. Sama seperti peristiwa di Desa Keser, pemotongan dilakukan dengan dalih untuk fasilitas umum, posyandu dan iuran sosial lain.

"Seluruh uang yang dipotong sudah dikembalikan, istri oknum perangkat desa sudah kita panggil dan dilakukan pembinaan. Ini menjadi pembelajaran untuk yang lainnya," ujar Arief.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU