Gaduh Penggerebekan Batalyon 120, Kanit Reskrim Polsek Tallo Makassar Dicopot karena Tak Profesional
Peristiwa | 13 September 2022, 23:06 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV – Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mencopot Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tallo Iptu Faizal.
Pencopotan tersebut, kata Budhi, akibat banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh Faizal selama ini.
Menurutnya, Kepala Kepolisan Sektor (Kapolsek) Tallo Kompol Badollahi sudah sejak lama mengeluhkan pelanggaran yang kerap dilakukan Iptu Faizal.
“Jadi sekali lagi, bahwa pergantian Kanit Reskrim ini karena ketidakprofesionalannya, karena ketidakmaksimalannya dia bekerja,” ucapnya pada wartawan, Senin (12/9/2022).
“Bahkan menyelewengkan apa yang menjadi kebijakan pimpinan, yaitu tentang bagaimana polisi harus dekat dengan masyarakat,” lanjutnya, dikutip dari rekaman suara.
Budhi menjelaskan, dirinya selaku Kapolrestabes Makassar, sejak awal mempunyai program untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.
Baca Juga: UMKM Expo di Makassar, Pamerkan Pesona Kecantikan Kain Toraja Hingga Kain Sutra Khas Sulsel!
“Dengan cara apa? Salah satunya adalah kita ini punya wadah, yaitu restorative justice.”
“Bagaimana masyarakat yang bermasalah dengan hukum, ketika para pihak mencabut perkaranya, bisa berdamai di situ, kita bisa melakukan langkah restorative justice. Ini dibenarkan oleh aturan,” tambahnya.
Namun, kata dia, faktanya, sang Kanit Reskrim tidak melakukan hal itu, dan ini sudah lama dikeluhkan oleh Kapolsek.
“Sehingga saya berpikiran rencana mau mengganti yang bersangkutan. Dan puncaknya, kemarin kejadian di hari Minggu dini hari.”
Mengutip Tribun Timur, pada Minggu (11/9) dini hari, Iptu Faizal dilaporkan mengamankan 48 orang hasil penggerebekan jajaran Tim Patroli Perintis Presisi dan Thunder Polda Sulsel di Sekretariat atau Markas Batalyon 120 di Jalan Korban 40.000 Jiwa di Kecamatan Tallo, Makassar.
Harusnya, kata Kombes Budhi, setelah Kanit Reskrim menerima laporan, dia segera datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengklarifikasi, untuk mengecek kebenaran peristiwa tersebut.
“Tapi faktanya dia tidak melakukan, sehingga berita ini menjadi blunder, beredar ke mana-mana dengan tidak benar,” ucapnya.
Mengenai kabar yang beredar bahwa pencopotan tersebut berkaitan dengan penggerebekan di Sekretariat Batalyon 120 di Jalan Korban 40.000 Jiwa Makassar, Budhi menyebut itu salah satunya.
"Salah satunya. Tapi itu sudah lama dikeluhkan oleh Kapolsek tentang ketidakprofesionalan Kanit Reskrim terhadap kinerjanya," imbuhnya.
Terkait penemuan senjata tajam dan botol minuman keras di Sekretariat Batalyon 120, Budhi menjelaskan, barang-barang tersebut merupakan barang sitaan Batalyon 120.
“Manusianya dibina, barang buktinya disuruh menyerahkan. Dari batalyon tersebut diserahkan ke Polres, dan ini sering dilakukan, sudah rutin dilakukan.”
“Tentang ditemukannya barang-barang tersebut, baru sore itu mereka mengumpulkan, dan rencananya akan diserahkan pada hari ini, tetapi terlanjur ada patroli yang tidak ada koordinasi dengan kita,” urainya.
Budhi juga menjelaskan tentang B120, begitu batalyon itu biasa disebut, yang merupakan bentukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Budhi mengeklaim, setelah adanya Batalyon 120, angka perang kelompok di kota Makassar menurun drastis.
Baca Juga: Manipulasi data kependudukan, Rudenim Makassar deportasi WN Belanda
Sebab, para pelaku perang kelompok ini telah direkrut untuk bergabung di Batalyon 120 dan telah sadar untuk tidak mengulangi perbuatannya.
“Rekan-rekan bisa ketahui juga, dulu sebelum ada batalyon ini, mungkin perang kelompok masih sering.”
“Tapi sekarang sedikit demi sedikit berkurang, dan lama kelamaan yang kita harapkan adalah Makassar menjadi kota aman,” pungkasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV