Menilik Kembali Perjuangan WR Supratman Ciptakan Indonesia Raya
Gaya hidup | 9 September 2022, 19:19 WIBBaca Juga: Lewat Dubes RI di London Pemerintah Indonesia Turut Berkabung atas Wafatnya Ratu Elizabeth II
Lika-Liku Perjalanan Lagu “Indonesia Raya”
Awalnya, Sugondo ragu-ragu untuk memainkan lagu “Indonesia Raya” karena takut kongres dapat ditutup. Kemudian, Sugondo meminta izin pada Van der Plas sebagai pejabat yang memiliki kewenangan untuk mengawasi jalannya kongres.
Itu sebabnya, lagu Indonesia Raya dimainkan pertama kali hanya dengan instrumental.
Setelah dilaksanakannya Kongres Pemuda II, kehidupan WR Supratman semakin diawasi. Ini disebabkan adanya kata-kata yang dapat memicu semangat perjuangan, seperti “merdeka-merdeka” atau “hiduplah Indonesia raya”, dalam lirik “Indonesia Raya”.
Itulah mengapa, pada tahun 1930, Pemerintah Hindia Belanda melarang masyarakat untuk menyanyikan “Indonesia Raya” di ruang publik.
Pada 7 Agustus 1938, WR Supratman ditangkap Pemerintah Hindia Belanda ketika berada di studio radio Nederlandsch Indische Radio Omroep (NIROM) karena lagu “Matahari Terbit” ciptaannya dianggap sebagai wujud simpati kepada Kekaisaran Jepang.
Akan tetapi, penahanan Supratman tidak berlangsung lama lantaran Pemerintah Hindia Belanda tidak dapat menemukan sekaligus memaparkan adanya Supratman bersimpati kepada Kekaisaran Jepang.
Tidak lama kemudian, kondisi kesehatan Supratman kian memburuk. Pada tanggal 17 Agustus 1938, WR Supratman menghembuskan napas terakhirnya di Jalan Mangga Nomor 21, Tambak Sari, Surabaya karena penyakit jantung yang dideritanya.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Sejumlah Kebutuhan Pokok Ikut Naik
Atas karya dan jasa-jasanya, pada tanggal 17 Agustus 1960, WR Supratman diberikan Bintang Mahaputra Anumerta III oleh Pemerintah Indonesia.
Kemudian, melalui surat keputusan presiden pada 20 Mei 1971, Soeharto memberikan WR Supratman gelar Pahlawan Nasional. Lalu, pada 19 Juni 1974, Soeharto juga menganugerahkan WR Supratman Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama.
Dengarkan kisah lengkap lika-liku perjalanan WR Supratman dalam menciptakan lagu kebangsaan hanya melalui siniar Tinggal Nama bertajuk “W.R. Supratman: Di Balik Megahnya Indonesia Raya”.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!
(Zen Wisa Sartre dan Ikko Anata)
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV