Lulus ITB dengan IPK 3,99, Ini Motivasi dan Strategi Michael Agung Memaksimalkan Waktu
Peristiwa | 3 Agustus 2022, 15:24 WIBMenurut Agung, tujuan utama belajar adalah ilmu, bukan IP. Namun, ia menilai IP sebagai bukti dari pemahaman akan ilmu yang dipelajari dan sebagai bentuk usaha membanggakan orang tua.
"Karena, jujur aja, IP tinggi aku bangga, tapi aku yakin orang tua yang akan lebih bangga," terangnya.
Agung juga mengaku, pelajaran pertama yang dia dapatkan dari masa kuliah ialah tidak boleh menilai orang dari sampulnya. Apalagi, kata dia, mahasiswa ITB sangat beragam.
Terkadang, sadar maupun tidak, Agung mengungkapkan, terdapat stigma yang muncul. Namun, ia tidak menjadikan stigma tersebut sebagai penilaian.
Baca Juga: Inspiratif, Kisah Anak Petani Gunungkidul Kuliah Gratis di UGM Lewat Jalur SNMPTN
Pelajaran kedua, kata dia, adalah bersyukur dan tidak membanding-bandingkan.
"Syukuri di mana pun kita berada, tidak perlu terdistraksi dengan pencapaian orang lain, tidak juga tinggi hati," jelasnya.
Selain strategi yang cerdik serta rasa tanggung jawab pada orang tua, Agung juga mengingatkan akan pentingnya menjadi adaptif dan memiliki niat yang benar. Ia mengaku memiliki kutipan atau nilai yang dia pegang dalam hidupnya.
“Kita hidup harus cerdik seperti ular, tulus seperti merpati,” ucapnya.
Cerdik seperti ular, kata Agung, berarti tahu harus berbuat apa dan kapan. Sedangkan tulus seperti merpati artinya melakukan sesuatu harus dengan motivasi yang benar.
"Kalau kita belajar keras-keras nilai jelek tidak apa-apa karena motivasinya mendapat ilmu. Jadi, jadilah cerdik dengan motivasi yang benar,” pungkasnya.
Baca Juga: Perkuliahan di SBM ITB Terhenti, Apa Sikap Kemendikbudristek?
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV