Mengenal Tradisi Mubeng Beteng di Yogyakarta, Sarana Introspeksi Diri Saat Malam 1 Suro
Peristiwa | 29 Juli 2022, 07:19 WIBMenjelang pemberangkatan, dilakukan penyerahan dwaja (bendera) yang terdiri dari bendera Merah Putih, bendera Gula Klapa (bendera Kasultanan), dan klebet Budi Wadu Praja (DI Yogyakarta).
Disertakan juga lima bendera yang merepresentasikan kabupaten dan kotamadya, yakni klebet Bangun Tolak (Yogyakarta), Mega Ngampak (Sleman), Podang Ngisep Sari (Gunung Kidul), Pandan Binetot (Bantul), dan Pareanom (Kulon Progo).
Kemudian, tepat pukul 24.00, rombongan pun berangkat ditandai dengan bunyi lonceng Kamandhungan Lor sebanyak 12 kali.
Susunan barisan mubeng beteng, akan diawali para Abdi Dalem yang membawa dwaja kemudian diikuti oleh Abdi Dalem lain dan masyarakat umum.
Selama mubeng beteng, seluruh peserta yang ikut tidak diperbolehkan berbicara atau tapa bisu.
Adapun rute yang ditempuh dalam mubeng beteng di Yogyakarta adalah Kamandhungan Lor, Ngabean, Pojok Beteng Kulon, Plengkung Gading, Pojok Beteng Wetan, jalan Ibu Ruswo, Alun-Alun Utara, lalu kembali lagi ke Kamandhungan Lor.
Antusiasme masyarakat dalam acara mubeng beteng biasanta ditandai pada panjangnya barisan rombongan dan padatnya setiap ruas jalan yang dilalui.
Baca Juga: 25 Link Twibbon dan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2022 untuk Peringati 1 Muharram
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV