Siap-Siap! Monumen Crop Circle Pertama di Dunia Berdiri di Yogyakarta
Berita daerah | 20 Juli 2022, 14:14 WIB“Masyarakat bertanya-tanya selama ini tidak ada atensi soal fenomena crop circle di wilayahnya, oleh karena itu IUN berkolaborasi dengan masyarakat lokal mendirikan monumen ini,” ujar Venzha Christ, Rabu (20/7).
Apa itu crop circle?
Seperti yang diketahui crop circle adalah fenomena yang ditandai dengan munculnya suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman dan kerap kali hanya dalam waktu semalam.
Crop circle pertama kali ditemukan di Inggris pada 1970 dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana.
Setelahnya, kemunculan pola crop circle memiliki kecenderungan bertambah rumit dan tidak terbatas pada bentuk lingkaran. Namun, karena mengacu pada asal-usulnya, istilah crop circle atau lingkaran tanaman tetap digunakan.
Fenomena crop circle yang muncul di Berbah Sleman pada waktu itu menempati lima petak sawah dan tepat di atas objek terdapat jaringan SUTT memotong tengah objek. Sementara, enam meter di bawah sawah terpendam pipa Pertamina dengan patok.
Bukan hanya sebagai penanda kemunculan fenomena crop circle, Crop Circle/UFO Monument juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru, seperti kafe UFO, penjualan merchandise, serta penyelenggaraan kegiatan workshop yang berkaitan dengan space science atau sains antariksa dan astronomi.
Selain peresmian Crop Circle/UFO Monument, pada saat yang bersamaan juga dilakukan peluncuran buku pertama Indonesia UFO Network berjudul 'UFO & Space Chronicles: Facing The Unknown; Perjalanan Manusia, Evolusi Semesta & Dimensi Peradaban.'
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia UFO Festoval 2022 yang berlangsung pada 16 sampai 30 Juli 2022.
Sederet tangkaian acara lainnya, antara lain, Indonesia UFO Conference, workshop sains antariksa, eksplorasi suara, pameran, workshop wayang alien, street art, Indonesia UFO Day, space art, dan VMARS.
Baca Juga: Bakal Jadi Simbol Indonesia dalam Eksplorasi Planet Mars, VMARS Dibangun di Yogyakarta Akhir 2022
Semua kegiatan dilaksanakan di Yogyakarta dan tersebar di 15 tempat. Lebih dari 100 partisipan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang mengusung sains antariksa ini.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV