Wartawan Televisi Laporkan Ajudan Gubernur Maluku yang Paksa Pers Hapus Materi Liputan
Peristiwa | 12 Juli 2022, 19:29 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV – Pengurus Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Maluku resmi melaporkan ajudan Gubernur Maluku Murad Ismail ke Polda Maluku. Ajudan tersebut dilaporkan karena diduga mengintimidasi salah seorang wartawan televisi dan memintanya menghapus materi liputan.
IJTI membuat laporan tindakan intimidasi dan pemaksaan tersebut ke Sentra Pelayanan Terpadu Polda Maluku pada Selasa (12/7/2022).
Laporan dibuat atas tindakan intimidasi serta penghapusan paksa materi liputan yang dilakukan terhadap salah satu wartawan tv lokal di Maluku.
Baca Juga: Viral! Gubernur Maluku Ajak Berkelahi Mahasiswa Karena Didemo
Intimidasi tersebut terjadi saat wartawan meliput peresmian Pelabuhan Merah Putih di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku.
Ajudan Gubernur Maluku memaksa wartawan menghapus rekaman video saat Murad Ismail kedapatan menghardik dan mengajak berkelahi warga yang berdemo.
“Ini bagian dari proses mengekang kebebasan pers, menghalangi, menyensor, perbuatan itu bertentangan dengan UU pers,” kata Sekretaris IJTI Maluku Jaya Barens seperti dilaporkan wartawan Kompas TV, Yahya Lating, dari Ambon, Maluku.
Baca Juga: Gubernur Maluku Ajak Warga Berkelahi, Mahasiswa Sarankan Ikut Latihan Kepemimpinan
Gubernur Maluku Murad Ismail dilaporkan sempat menantang mahasiswa dan warga yang mendemonya untuk berduel. Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menyebut hal itu sebagai spontanitas.
Aksi menantang para demonstran untuk berduel dengannya terjadi saat warga melakukan aksi ketika Murad hendak meresmikan Pelabuhan Merah Putih di Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu (9/7/2022).
Menurut Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Maluku, Fransiscus Renwarin, tantangan itu merupakan reaksi spontanitas.
"Kalau saya, ini spontanitas karena ada sebut nama Murad Ismail,” jelasnya kepada Kompas.com via telepon seluler, Minggu (10/7/2022).
“Ilustrasinya begini ini, misalnya contoh kita lagi di rumah dengan tenang lalu orang-orang teriak nama satu dua kali pasti siapa yang teriak-teriak pasti bereaksi juga," lanjutnya.
Baca Juga: Momen Gubernur Murad Ismail Ajak Duel Pendemo, Pemprov Maluku Sebut Spontanitas: Gayanya Seperti Itu
Ia mengakui, reaksi Murad lantaran aksi demo mahasiswa dan warga itu telah membuat gaduh dan mengganggu jalannya acara tersebut.
"Iya demo itu yang mengganggu dan itu yang kita salahkan," ujarnya.
Fransiscus menambahkan, gaya Gubernur Maluku ini memang agak berbeda, dan banyak orang Maluku sudah mengetahui hal tersebut.
Menurutnya, warga yang mengenal kepribadian Murad menganggap hal itu biasa saja.
"Pada intinya gaya gubernur (memang) seperti begitu. Kalau pada umumnya orang-orang yang sudah kenal beliau, kita sudah kenal itu, tidak bereaksi," ungkapnya.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV