Jelang Iduladha, 5 Pasar Hewan di Boyolali Tetap Ditutup hingga Pemberitahuan Lanjutan
Kesehatan | 5 Juli 2022, 16:08 WIBBOYOLALI, KOMPAS.TV – Menjelang Hari Raya Iduladha, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memperpanjang penutupan lima pasar hewan di daerah itu hingga waktu yang belum ditentukan.
Penutupan lima pasar hewan di Boyolali seharusnya berakhir pada 4 Juli 2022, namun pemerintah setempat kembali menutupnya.
Mengutip keterangan tertulis Pemprov Jateng, Selasa (5/7/2022), penutupan ini berdasarkan pada Keputusan Menteri (Kepmen) Pertanian Nomor 500.1/KPTS/PK.300/M/06/2022 tentang Penetapan Daerah Wabah PMK (Foot and Mouth Disease).
Di dalam Kepmen tersebut, Provinsi Jawa Tengah pada umumnya dan Kabupaten Boyolali pada khususnya masuk ke dalam daerah yang terkena wabah PMK.
Sehingga, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali mengambil kebijakan untuk kembali menutup kelima pasar hewan di daerah itu sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Baca Juga: 5 Pasar Hewan di Boyolali Belum Dibuka, Masih Tunggu Hasil Evaluasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
“Ada pelarangan pasar hewan dibuka kecuali telah memenuhi persyaratan teknis. Sehingga tadi arahan Bapak Bupati pasar ditutup kembali sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Senin (4/7/2022).
Kelima pasar hewan di Kabupaten Boyolali tersebut adalah Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Purworejo di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel.
Mengenai penanganan sapi jelang Hari Raya Iduladha, Lusia menyebut pihaknya telah menerbitkan Sertifikat Veteriner atau Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang tersebar di 10 titik.
Rata-rata setiap hari ada 10 hingga 20 SKKH yang diterbitkan oleh Disnakkan Kabupaten Boyolali untuk memenuhi permintaan mengecekan kesehatan sapi jelang Iduladha.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menaati peraturan atau ketentuan penyembelihan hewan kurban.
“Kepada seluruh masyarakat terutama dari penyelenggara kurban ini bisa menaati seluruh ketentuan yang ada yaitu dengan pengendalian penyebaran PMK,” ungkap Lusi.
Pemkab Boyolali juga telah mengambil beberapa langkah penanganan PMK.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat bahwa program vaksinasi hewan ternak sudah dijalankan oleh para peternak.
Pada vaksinasi tahap pertama, sapi-sapi di Kecamatan Selo dan Andong telah mendapatkan vaskinasi agar terhindar dari PMK.
Baca Juga: Pasar Hewan di Boyolali Masih Tutup Imbas PMK, Bupati: Pembukaan Tunggu Hasil Evaluasi
“Vaksinasi yang sudah kita lakukan di Kecamatan Selo dan Andong. Berikutnya kita disarankan untuk dipetakan difokuskan sehingga langkah ke depan akan lebih efektif sesuai dengan jumlah vaksin yang kita terima. Langkah berikutnya pengobatan bagi hewan ternak yang sakit,” ujar Said.
Seperti diketahui, Disnakkan Kabupaten Boyolali mendapat jatah vaksin sejumlah 19 botol vaksin dengan jumlah 1.900 dosis yang diterima pada Jumat (24/6/2022) yang lalu.
Setiap satu ekor sapi akan mendapatkan 2 mili vaksin, dan setiap satu botol vaksin berisi 200 mili untuk 100 ekor sapi.
Sebagai tambahan informasi, hingga 26 Juni 2022 lalu hewan ternak yang mengidap PMK sejumlah 32 ekor, suspek PMK mencapai 4.642 ekor, sembuh PMK 779 ekor dan mati sebanyak 39 ekor yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV