Beberapa Warga Bandung Pilih Beli BBM di Cimahi, Enggan Ribet Gunakan Aplikasi MyPertamina?
Update | 29 Juni 2022, 17:11 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV – Beberapa warga Kota Bandung, Jawa Barat, memilih untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di Cimahi.
Salah satu warga mengaku enggan ribet menggunakan aplikasi MyPertamina dalam membeli BBM.
Mengutip Kompas.com, Rabu (29/6/2022), hal itu disampaikan Raja (27), salah seorang pengendara asal Kota Bandung yang ikut antre di SPBU Cilember, Kota Cimahi, Rabu (29/6.
"Dari pada ribet beli di Bandung, mending cari yang mudah aja di Cimahi. Walaupun sama-sama antre," ujarnya.
Untuk diketahui, Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu daerah uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar mulai 1 Juli 2022.
Baca Juga: Per 1 Juli Beli Pertalite dan Solar Menggunakan Aplikasi
Pelanggan yang hendak membeli Pertalite dan Solar Subsidi harus mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk memperoleh kode QR yang digunakan sebagai syarat transaksi dengan aplikasi MyPertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Konsumen juga harus menyiapkan syarat berupa dokumen agar bisa terdaftar di aplikasi MyPertamina.
Sejumlah dokumen yang harus disiapkan yakni KTP, STNK, Foto Kendaraan, dan dokumen pendukung lainnya.
Sejumlah proses itu dinilai ribet, dan menjadi beban bagi para pelanggan yang harus menyiapkan berbagai dokumen dan mendaftarkan ke sistem aplikasi.
Menurut Raja, kebijakan penggunaan aplikasi tersebut justru akan menambah panjang antrean di SPBU jika memaksa diterapkan.
Pengendara sepeda motor yang mengaku ingin serba praktis dan cepat ini nyatanya tidak disambut dengan pelayanan yang lebih mudah.
"Sekarang aja persoalan antre panjang kalau beli Pertalite belum ada solusi. Harusnya sih bisa lebih mudah dan praktis," kata Raja.
Pekerja salah satu start up di Cimahi ini menambahkan, dirinya selalu membeli BBM di wilayah Cimahi setiap kali pulang kerja. Salah satu penyebabnya karena antrean di SPBU Kota Bandung selalu mengular.
"Kalau pulang kerja saya selalu isi full Pertalite dulu. Biar di Kota Bandung enggak mengisi lagi," ucapnya.
Senada dengan Raja, Wisnu Pradana (30) mengaku turut merasakan persoalan antrean dan kelangkaan pertalite yang selalu terjadi.
Baca Juga: Mulai 1 Juli, Manado dan Banjarmasin Jalani Uji Coba Pembelian Pertalite-Solar Pakai MyPertamina
Seharusnya, kata dia, masalah itu disambut dengan kebijakan berupa pelayanan yang memudahkan untuk menuntaskan masalah antrean dan kelangkaan.
"Saya kalau antre di SPBU itu pasti lebih dari 15 menit, karena memang panjang. Belum lagi sekarang sering kosong, kenapa enggak fokus ke situ tapi malah bikin aturan lebih rumit dengan pakai aplikasi segala," kata Wisnu.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com