> >

Runtutan Kasus Pengeroyokan Bryan Yoga di Holywings Sampai Kasus Dialihkan ke Polda DIY

Peristiwa | 7 Juni 2022, 07:09 WIB
Kuasa hukum Bryan Yoga Kusuma menunjukkan luka-luka yang dialami Bryan dalam konferensi pers, Senin (6/6/2022) sore. (Sumber: Kompas.id/Haris Firdaus)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak keluarga Bryan Yoga Kusuma meminta Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengambil alih penanganan kasus penganiayaan yang terjadi di Holywings dari Kepolisian Resor Sleman. Alasannya, diduga ada oknum polisi yang turut menganiaya.

”Kami berharap betul-betul ada keadilan bagi keponakan kami (Bryan). Para pelaku yang melakukan pelanggaran dan kekerasan terhadap keponakan saya bisa diusut secara tuntas dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata perwakilan keluarga Bryan, Anung Prajotho, dalam konferensi pers, Senin (6/6/2022) sore, di Yogyakarta, dilansir dari Kompas.id.

Untuk mengetahui lebih jelas, berikut fakta-fakta yang diungkapkan dari Kuasa Hukum Bryan Yoga;

  • Dialihkan ke Polda DIY

Kuasa hukum Bryan, Duke Arie Widagdo menyampaikan, berdasarkan informasi yang diperoleh tim kuasa hukum, kasus penganiayaan Bryan yang semula ditangani Polres Sleman diminta untuk diambil alih oleh Polda DIY atas permintaan pihak keluarga dan korban.

Hal ini untuk menghindari konflik kepentingan karena ada anggota Polres Sleman yang diduga terlibat dalam penganiayaan Bryan.

”Karena peristiwanya ini salah satunya di Polres Sleman dan pelakunya juga ada beberapa dari anggota Polres Sleman, kami dari pihak keluarga dan korban ingin kasusnya ditarik ke polda. Ini untuk menghindari konflik kepentingan,” ungkap Duke dalam kesempatan yang sama.

  • Anggota Polres Sleman terlibat

Dalam rekaman video yang ditunjukkan tim kuasa hukum, Bryan mengaku dikeroyok sekitar 20 orang. Bryan juga menyebut, sebagian orang yang ikut mengeroyok dirinya itu merupakan polisi.

”Saya dikeroyok sekitar 20 orang yang beberapa di antaranya merupakan anggota polisi. Saya dipukuli, dijatuhkan, dan dibenturkan ke aspal hingga babak belur,” katanya.

  • Saling kenal

Duke memaparkan, Bryan dan sejumlah temannya datang ke Holywings Jogja pada Jumat sekitar pukul 23.30. Lalu pada Sabtu sekitar pukul 02.00, Bryan terlibat perkelahian dengan seorang pria dengan inisial KN.

”Ada provokasi terlebih dahulu yang dilakukan oleh saudara KN. Kemudian terjadilah perkelahian di lapangan parkir Holywings,” katanya.

Duke pun mengungkapkan, Bryan dan KN sebenarnya saling mengenal. Keduanya lalu bertemu secara tak sengaja di Holywings Jogja.

Cekcok di antara keduanya terjadi karena KN ingin bergabung dengan rombongan Bryan di Holywings Jogja. Namun, karena sedang bersama rekan bisnisnya, Bryan melarang KN bergabung.

”Kalau yang saya dapat dari Bryan, dia kenal sama KN. Kalau enggak salah mereka teman lama, kemudian enggak sengaja ketemu di Holywings,” kata Duke. Kejadian itu kemudian berujung pada perselisihan dan perkelahian antara Bryan dan KN.

  • Dibawa ke polres

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU