10 Kali dalam 6 Jam, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas dan Guguran Lava Pijar Kamis Ini
Peristiwa | 19 Mei 2022, 09:58 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Gunung Merapi tercatat memuntahkan guguran lava pijar sebanyak 10 kali ke arah barat daya sejauh 2.000 meter yang terhitung sejak pukul 00.00-06.00 WIB, Kamis ini.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengamati adanya hamburan awan panas guguran dengan jarak luncur hingga 2.500 meter (2,5 kilometer) ke arah barat daya.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 42 mm dan durasi 181 detik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida di Yogyakarta dalam keterangan resmi yang dikutip Antara, Kamis (19/5/2022). Menurut keterangan Hanik, awan panas guguran Merapi meluncur pada pukul 01.59 WIB.
Gunung Merapi juga tercatat mengalami gempa awan panas guguran satu kali dengan amplitudo 42 mm selama 181 detik.
Lalu, 39 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-44 mm selama 34-150 detik.
Kemudian lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-3 mm selama 4-6 detik, serta dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-60 mm selama 9-11 detik.
Baca Juga: Hewan Ternak di Lereng Merapi Mati Mendadak
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Disebutkan, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi juga bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).
"Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung," tutur Hanik.
Baca Juga: Wisata Saksi Bisu Dahsyatnya Letusan Gunung Merapi
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Antara