Cegah Hepatitis Akut, Ini Arahan Dinkes Madiun untuk Puskesmas dan Warga
Kesehatan | 16 Mei 2022, 11:19 WIBMADIUN, KOMPAS.TV- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, meminta seluruh puskesmas untuk mewaspadai penularan penyakit hepatitis akut misterius yang belum diketahui etiologisnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Madiun, Anies Djaka, mengatakan kewaspadaan penyebaran kasus hepatitis akut tersebut diwujudkan dengan gencar melakukan surveilans atau pengawasan sebagai upaya deteksi dini.
Meski di Kabupaten Madiun tidak ditemukan kasus hepatitis akut, Dinkes mengingatkan warga untuk tetap waspada.
"Dinkes meminta warga tetap waspada serta petugas meningkatkan surveilans," ujar Anies di Madiun, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Seluruh Layanan Kesehatan Di Kota Madiun Disiagakan
Menurut dia, pihaknya meminta puskesmas se-Kabupaten Madiun untuk meningkatkan kewaspadaan dini melalui masifnya surveilans, supaya tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB).
Puskesmas perlu memantau dan melaporkan kasus "sindrom jaundice" akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dengan gejala yang ditandai kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urine berwarna gelap yang timbul secara mendadak.
Selain itu, puskesmas juga harus melaksanakan penyelidikan epidemiologi untuk setiap dugaan kasus yang dilaporkan, serta melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat.
Warga juga diimbau untuk melakukan upaya pencegahan dengan disiplin menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah PHBS di antaranya sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, serta memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara