Pemkab Bantul Mulai Waspadai Hepatitis Akut, Begini Caranya
Berita daerah | 12 Mei 2022, 15:53 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pemkab Bantul mulai mewaspadai potensi penyebaran hepatitis akut yang sejauh ini menyerang anak-anak di bawah 16 tahun. Salah satu caranya, mengoptimalkan peran usaha kesehatan sekolah (UKS).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo, saat ini memang belum ada temuan kasus hepatitis akut.
Kendati demikian, ia akan berupaya melakukan pencegahan dan pengawasan penularan penyakit itu.
“Kami akan menyosialisasikan ke sekolah-sekolah, memaksimalkan peran puskesmas melalui program-program UKS,” ujarnya, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: Diduga Idap Hepatitis Akut, Bayi di Solok Meninggal Dunia
Ia juga sudah mengirimkan surat edaran kepada puskesmas melalui jejaring sekolah dengan program UKS atau sejenis terkait deteksi dini maupun tata laksana rujukan.
Selain peningkatan sosialisasi di sekolah, dinas kesehatan Bantul juga menyiagakan 27 puskesmas yang ada di Bantul.
Semua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) itu telah siap untuk penanganan dini kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etimologinya tersebut.
Rumah sakit di Bantul yang sudah disiapkan, meliputi, Rumah Sakit Panembahan Senopati, RSPAU Hardjolukito dan RS PKU Muhammadiyah yang siap untuk rujukan dengan fasilitas ICU, PICU dan NICU.
Baca Juga: Dinkes Kota Kediri Gelar Sosialisasi Hepatitis Akut di Seluruh SD
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bantul, Isdarmoko mengimbau seluruh kepala sekolah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai benteng pertahanan Covid-19 dan antisipasi hepatitis akut.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV