Warga Solo Meninggal setelah Santap Hidangan Buka Puasa yang Dibawa Istri, Gibran: Hati-Hati
Peristiwa | 2 Mei 2022, 11:53 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Seorang warga Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, berinisial J (47) meninggal dunia setelah menyantap makanan buka puasa.
J diduga keracuan menu buka bersama yang dibawa oleh sang istri.
Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Jebres Iptu Supran Yogatama mengatakan, korban menyantap hidangan buka puasa yang dibawa oleh istrinya dari salah satu acara.
"Ya betul, ada yang meninggal satu. Yang bersangkutan tidak ikut acara, yang ikut istrinya.”
“Kemudian makanan dari acara (buka bersama) dikonsumsi korban," kata Supran, Senin (2/5/2022).
Sebelumnya, pada Minggu (1/5/2022) siang, korban sempat mengalami gejala keracunan dan dibawa ke rumah sakit.
"Korban sempat mengeluh sesak napas, mual, kemudian dibawa ke rumah sakit, sekitar jam 17.00 meninggal dunia," kata Supran.
Baca Juga: Kronologi Keracunan Massal Warga Solo Usai Buka Bersama di Masjid, Satu Orang Meninggal
Saat ini, korban telah dimakamkan. Supran mengaku belum dapat memastikan apakah J meninggal karena keracunan makanan atau karena penyebab lain.
Sebab menurut keterangan keluarga, korban J juga memiliki komplikasi penyakit.
"Yang bersangkutan punya riwayat jantung, darah tinggi, dan asam urat juga," jelasnya.
"Untuk kasus sendiri saat ini sudah dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Surakarta untuk penanganan lebih lanjut," lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo untuk penanganan para korban.
"Ati-ati (hati-hati) ya ke depan semua, jangan sampai terulang. Dari Dinkes juga sudah standby di lokasi kalau ada tanda-tanda keracunan supaya cepat tertangani. Sebagian juga sudah dirujuk ke rumah sakit," jelas Gibran di Balai Kota, Senin (2/5/2022).
Baca Juga: Segera Lakukan Ini supaya Cepat Sembuh dari Keracunan Makanan
"Banyak to korbannya, 80-an orang, meninggal 1 karena punya riwayat jantung dan lain-lain. Soal biaya nanti kita lihat dulu," pungkasnya.
Sementara Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menambahkan, soal biaya pasti akan ada kebijakan dari Pemkot Solo.
"Kita lihat dulu apakah ter-cover BPJS atau tidak. Untuk yang tidak punya BPJS, nanti adalah kebijakan dari Pemkot," ujarnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com