Sesumbar Patahkan Leher, Pria yang Marahi Tukang Parkir Sangka Bobby Bos Preman
Update | 26 April 2022, 01:05 WIBMEDAN, KOMPAS.TV - Pria yang memarahi juru parkir dan sempat sesumbar hendak mematahkan leher seseorang bernama Bobby, kini sudah diamankan oleh polisi.
Adalah RP (27), warga Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, yang belakangan viral karena aksi marah-marahnya terhadap juru parkir di Jalan Rahmadsyah, Kota Medan, Sumatera Utara, terekam dalam sebuah video dan tersebar di media sosial.
Video itu ramai penonton lantaran banyak yang berkomentar bahwa seseorang bernama Bobby yang lehernya hendak dipatahkan oleh RP itu merupakan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.
Maka dari itu, pihak kepolisian lantas mengamankan RP atas adanya dugaan penganiayaan terhadap juru parkir tadi dan pengancaman kepada Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.
Baca Juga: Pria yang Ancam akan Patahkan Leher Wali Kota Medan Bobby Nasution Ditangkap Polisi
Namun, setelah penyelidikan berlangsung, polisi menyatakan bahwa tidak ada unsur tindak pidana penganiayaan dan pengancaman dalam kejadian itu.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Senin (25/4/2022).
Lebih jelasnya, dalam kesempatan tersebut, RP pun turut menjelaskan bagaimana awal mula perseteruannya itu terjadi.
"Sebelumnya, saya minta maaf, khususnya untuk tukang parkirnya karena saya sudah berkata-kata kasar. Tetapi, kejadian sebelumnya, saya bukan tidak mau bayar parkir," jelas RP, Senin.
"Saya mau bayar parkir tapi dengan uang cash (tunai). Karena, saya takut waktu itu tangan dia (juru parkir) masuk ke dashboard mobil saya langsung," sambungnya.
Menurut RP, perilaku yang ditunjukan oleh juru parkir itu tidak sopan, sehingga memancing emosinya.
Baca Juga: Nasib Akhir Penyebar Video Hoaks Ibu Gorok Leher Anak: Minta Maaf dan Dipulangkan ke Orang Tua
RP juga mengungkapkan, kekhawatirannya menggunakan kartu e-toll untuk membayar parkir, karena sepengetahuannya bahwa metode itu dapat menguras saldo.
"Tukang parkirnya (sempat) bilang, bisa bayar cash, tapi (nonimalnya jadi) Rp 5.000. Ya sudah saya setuju daripada pakai e-toll. Tapi, beberapa menit kemudian dia minta lagi kartu e-toll saya," ujar RP.
"Jadi, saya bukan tidak mau bayar (ongkos parkir). Kartu e-toll saya isinya enggak banyak, hanya Rp60 ribu. Saya takut (terkuras saldonya)," imbuhnya.
Selain itu, RP pun mengaku, sebelumnya ia tidak tahu siapa sosok 'Pak Bobby' yang dimaksud oleh juru parkir tersebut.
"Sebelumnya, saya tak tahu 'Pak Bobby'. Dalam benak saya, mungkin dia bosnya tukang parkir itu, (yang merupakan) preman," tutur RP.
Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Murka Nonaktifkan Kepala BKD dan PSDM karena Diduga Jual Beli Jabatan
Oleh sebab itu, RP berani menggertak juru parkir tersebut dan sesumbar akan mematahkan leher 'Bobby' yang dianggapnya sebagai preman.
"Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Bobby (Wali Kota Medan). Saya bukan bermaksud menghina, karena saya tak tahu yang mananya Wali Kota," ungkap RP.
Sementara, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution sendiri yang terlihat hadir dalam konferensi pers itu, menanggapi kejadian tersebut dengan mengingatkan bahwa setiap daerah punya aturan tersendiri.
"Setiap daerah ada aturannya masing-masing. Kalau ke Medan, bayar parkir (pakai) e-toll saja, Bang," kata Bobby kepada RP.
"Kalau (takut) tersedot semua uangnya (saldo e-toll), bisa minta ganti langsung di tempat kepada juru parkirnya," tandasnya.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com