Teror Harimau di Belakang Rumah Warga Rokan Hulu: Suara Mengaum, Ada Jejak Kaki Besar dan Kecil
Peristiwa | 23 April 2022, 11:25 WIBRIAU, KOMPAS.TV – Suara harimau Sumatera yang mengaum di Dusun Kubu Patembang, Desa Suka Maju, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau mengagetkan sejumlah warga.
Babinsa Koramil 02/Rambah Serda Dedy Nofery Samosir mengatakan, awalnya seorang warga bernama Safari (36) mengaku mendengar suara auman harimau tepatnya di belakang rumahnya.
Dedy yang dikonfirmasi Sabtu (23/4/2022) menjelaskan, suara harimau itu terdengar pada Minggu (10/4) lalu sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Saat itu, Safari kemudian menelepon saudaranya, Murahem (28), untuk memberitahu ada suara harimau.
"Ternyata Murahem juga mendengar suara auman harimau itu. Karena jarak rumah Safari dari rumah Murahem sekitar 100 meter," kata Dedy.
Baca Juga: Karyawan Kebun Binatang Banjarnegara Tewas Diterkam Harimau, Bukan Kejadian Pertama
Sore harinya, Murahem mencoba mencari lokasi suara harimau yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya.
"Setelah dicek lokasi suara harimau itu, Murahem melihat jejak harimau. Satu jejaknya besar dan satu lagi kecil. Diduga induk harimau bersama anaknya," sebut Dedy, dikutip dari Kompas.com.
Suara auman harimau tersebut menyebabkan warga ketakutan. Sebab, sudah sekitar 13 kali mereka mendengar suara auman hewan buas dilindungi itu.
Akibat suara tersebut, warga yang tinggal di areal lereng perbukitan mengaku takut jika memasuki malam hari.
"Warga mengaku was-was apabila mendengar suara harimau. Bahkan, malam hari warga numpang tidur ke tempat keluarga di perkampungan yang ada di Desa Suka Maju," kata Dedy.
Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, ia mengimbau warga waspada dan tidak beraktivitas seorang diri di kebun atau semak-semak.
Baca Juga: Harimau Sumatera Datangi Rumah Warga Di Bengkalis
Warga juga diminta agar tidak mengambil tindakan anarkis apabila berjumpa dengan harimau.
"Warga jangan sampai melakukan perbuatan yang melanggar hukum terhadap hewan yang dilindungi," tegas Dedy.
Dedy juga menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
"Tadi kami sudah hubungi pihak BBKSDA Riau. Mereka minta mengirimkan lokasi kejadiannya agar dapat ditindaklanjuti," tutup Dedy.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com