Pistol yang Dipakai untuk Menembak Pegawai Dishub Ternyata Dibeli dari Jaringan Teroris
Kriminal | 19 April 2022, 10:25 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengungkapkan hasil penyelidikan terbaru dalam kasus pembunuhan pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang.
Budhi mengatakan pelaku pembunuhan membeli pistol yang digunakan untuk menembak Najamuddin Sewang, secara online. Namun, dari penelusuran polisi, pistol dibeli dari jaringan teroris.
Baca Juga: Detik-detik Penangkapan Kasatpol PP Makassar yang Bunuh Pegawai Dishub
"Pistol jenis revolver itu dibeli secara online (daring) oleh tersangka dan ternyata belinya sama jaringan teroris," kata Kombes Budhi melalui keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (19/4/2022).
Budhi menjelaskan, hasil uji forensik di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Cabang Makassar menyebutkan pistol tersebut bukan rakitan, melainkan senjata pabrikan.
Tak hanya itu, kata Budhi, proyektil berkaliber 33 dan 38 juga pabrikan.
Menurut Budhi, korban Najamuddin Sewang tewas ditembak sebanyak tiga kali oleh pelaku. Kepolisian telah menyita selongsong peluru yang diduga digunakan pelaku.
Baca Juga: Terungkap! Ini Motif Pembunuhan Petugas Dishub oleh Kasatpol PP Makassar
Termasuk peluru utuh yang berjumlah 53 butir, dan senjata jenis pistol revolver.
"Setelah didalami tempat mendapatkan senjatanya, pelaku mengaku membeli secara online. Setelah ditelusuri, ternyata itu adalah jaringan teroris. Ini sementara didalami lagi," ucap Budhi.
Meski demikian, Kapolrestabes Makassar enggan memerinci jaringan teroris yang dimaksud. Ia hanya mengatakan pihak kepolisian masih terus mendalami jaringan tersebut.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV