> >

Pamit Orangtua Berangkat Tarawih, Pelajar di Bantul Malah Ikut Tawuran

Kriminal | 11 April 2022, 17:04 WIB
Polres Bantul menangkap enam pelajar yang bakal tawuran, Minggu (10/4/2022). (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Polisi menangkap enam pelajar yang bakal tawuran di Bantul, Minggu (10/4/2022). Personel Polsek Bantul dan masyarakat menangkap remaja yang sedang berkumpul di basecamp atau markas yang berlokasi di Bolon Palbapang Bantul sekitar pukul 23.16 WIB.

Enam pelajar yang tertangkap itu adalah APS (17) pelajar SMK negeri di Sanden Bantul. AYM (14) pelajar SMP negeri di Pandak Bantul,  KAP (16) pelajar SMP negeri di  Bantul,  MD (14) pelajar SMP  negeri di Pandak Bantul, . AAT (14) pelajar SMP negeri di Bantul, dan  MKD (17) pelajar SMA swasta di Yogyakarta.

Menurut Kapolres Bantul AKBP Ihsan, berdasarkan laporan masyarakat petugas berhasil menggalkan aksi tawuran yang akan dilakukan para pelajar itu. Mereka berkumpul di rumah APS yang hanya tinggal dengan embahnya.

Baca Juga: Tawuran Remaja Marak saat Sahur, Pemkot Tangerang Selatan Bakal Siapkan Ring Tinju

“Sehingga rumah tersebut kosong dan digunakan sebagai base camp kelompok remaja yang menamai diri Brotherhood Community (BHC)," ujar kapolres Bantul dalam jumpa pers, Senin (11/4/2022).

Ia mengungkapkan, kelompok BHC sering melakukan tawuran dan malam itu sudah saling tantang dengan Darbo Community melalui media sosial. Dari penggerebekan markas BHC, polisi menyita barang bukti berupa empat sarung modifikasi, empat bilah senjata tajam, dan empat unit sepeda motor.

“Kami masih mendalami peran masing-masing karena baru tadi malam diamankan, yang pasti ini bentuk kolaborasi pencegahan,” kata kapolres Bantul.

KAP, salah satu pelajar yang tertangkap, mengaku bergabung dengan geng BHC sejak Januari 2022 untuk hiburan.

“Pamit (ke orangtua) untuk tarawih, dan orangtua tahunya sampai subuh karena mau membangunkan orang sahur,” ucapnya saat ditanya kapolres Bantul.

Ayah MKD bercerita pada malam itu salat tarawih dengan MKD. Setelah itu, si anak pamit pergi ke angkringan.

Baca Juga: Kelompok Remaja Batal Tawuran di Bantul, Polisi Tetapkan 2 Tersangka Bawa Gir dan Pentung Besi

“Pukul 23.00 WIB saya ditelepon kalau anak saya digerebek warga,” tuturnya.

Ia mengaku sudah kerap kali mengingatkan anaknya, bahkan ia sudah berpesan untuk tidak pulang malam karena besok hari sekolah.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU