> >

Gara-gara Istri Unggah Kemewahan di TikTok, Aksi Suami Curi Konsentrat PT Freeport Terbongkar

Kriminal | 11 April 2022, 13:55 WIB
Ilustrasi Pencurian, maling. (Sumber: vchal)

PAPUA, KOMPAS.TV - Aksi pencurian konsentrat milik PT Freeport Indonesia akhirnya terbongkar. Sebanyak lima orang yang merupakan karyawan Freeport dibekuk polisi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal atau Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Berthu Harydika Eka Anwar mengatakan terbongkarnya kasus pencurian ini berawal dari tindakan istri salah satu tersangka.

Baca Juga: Satu Kompi Brimob Polda Kalsel Dikirim ke Papua Amankan PT Freeport Indonesia

Berthu menuturkan istri pelaku mengunggah status kemewahan di media sosial TikTok. Ia memperlihatkan rumah, kendaraan dan harta benda lainnya.

"Salah satu istri tersangka mengunggah memiliki rumah, kendaraan, dan harta benda lainnya di kota kelahirannya melalui aplikasi TikTok," kata Berthu seperti dikutip dari Tribun Papua pada Senin (11/4/2022).

Berthu menuturkan karena unggahan tersebut, menimbulkan kecurigaan. Sebab, suami dari istri tersebut belum lama bekerja di Freeport, tapi sudah memiliki rumah, kendaraan dan harta laimnya.

Baca Juga: HUT Ke-55, PT Freeport Indonesia Gelar Konser Musik pada Kedalaman 1.220 Meter di Bawah Tanah!

"Ada ketidakwajaran di mana suaminya bekerja belum lima tahun, namun sudah kaya, sehingga dilaporkan ke pihak manajemen Freeport," ujarnya.

Karena kecurigaan itu, pihak PT Freeport Indonesia akhirnya melaporkan kasus tersebut pada 19 Februari 2022 ke Polsek Tembagapura.

Namun, penanganan kasus pencurian tersebut dilimpahkan ke Satreskrim Polres Mimika.

Dari hasil penyelidikan polisi, sebanyak lima orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka masing-masing berinisial RS, BW, PKP, A dan A.

Baca Juga: Panglima TNI Evaluasi Pengamanan PT Freeport, Terungkap Lokasi yang Sering Terjadi Penembakan

Kelima tersangka tersebut adalah karyawan hingga sekuriti yang terlibat dalam pencurian konsentrat tersebut.

"Dari lima orang ini, ada tiga orang karyawan kontraktor Freeport termasuk satu oknum sekuriti dan dua orang lainnya murni karyawan Freeport," ucap dia.

Berthu menambahkan aksi komplotan pencuri tersebut ternyata telah berlangsung selama dua tahun atau sejak tahun 2020.

"Mereka melakukan pencurian di tahun 2020 dan baru ketahuan di tahun 2022. Jadi mereka ini adalah sindikat karena masing-masing miliki peranan," tuturnya.

Baca Juga: PT Freeport Indonesia Sahkan PKB Ke-22 Bersama 3 Organisasi Buruh

Lima tersangka itu juga telah mengakui perbuatan hingga peranannya. Ada yang melakukan perencanaan, bertugas menjaga dan mengawasi.

Kemudian, ada pula yang bertugas mengambil konsentrat serta menjual pada pihak lain. Polisi masih memburu anggota komplotan lainnya yang belum tertangkap.

"Posisi mereka berada di luar Papua," kata Berthu.

Baca Juga: Antisipasi Gangguan KKB, Pengamanan Area PT Freeport Diperketat Jelang 1 Desember

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Tribun Papua


TERBARU