Edy Rahmayadi Targetkan Tidak Ada Lagi Warga Sumut yang Tak Teraliri Listrik pada 2023
Sosial | 30 Maret 2022, 19:06 WIBMEDAN, KOMPAS.TV – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menargetkan, pada tahun 2023 tidak ada lagi rumah tangga di wilayahnya yang tidak teraliri listrik.
Hal itu dipaparkan Edy Rahmayadi pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Sumut Tahun 2023 di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Rabu (30/3).
Pihaknya akan menyediakan energi listrik dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah tangga miskin sebanyak 8.745 kepala keluarga, dan mendukung sistem pertanian terintegrasi sebanyak tujuh unit pembangkit listrik tenaga surya.
“Ke depan 2023 akhir, saya berharap tidak ada lagi rakyat kita yang tidak bisa dialiri listrik,” kata Edy Rahmayadi, dikutip dari keterangan tertulis Pemprov Sumut.
Dalam kegiatan itu, Edy juga menjelaskan, pihaknya akan menggenjot sejumlah kegiatan strategis, termasuk pembangunan infrastruktur.
Sebab, dalam dua tahun terakhir, pembangunan daerah sempat terkendala pandemi Covid-19.
Baca Juga: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi Temukan Harga Minyak Goreng Curah Mahal
Dia menjelaskan, kegiatan strategis atau pembangunan tersebut dirangkum dalam lima misi, yaitu bermartabat dalam kehidupan, bermartabat dalam politik, bermartabat dalam pendidikan, bermartabat dalam pergaulan dan bermartabat dalam lingkungan.
Edy juga merinci sejumlah target pembangunan infrastruktur pada tahun 2023. Menurutnya, Pemprov Sumut menargetkan penanganan jalan strategis provinsi dalam kondisi baik.
Jalan tersebut meliputi kawasan wisata, pusat produktivitas, perkotaan dan kawasan daerah tertinggal sepanjang 497,14 km. Sementara, target tingkat kemantapan Jalan Provinsi mencapai 85%.
Selanjutnya, jaringan irigasi kewenangan provinsi sekitar 78.000 hektare juga akan dioptimalkan dalam rangka mempertahankan swasembada beras.
Demikian pula pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM), pembangunan role model pengurangan luas kawasan kumuh terintegrasi dan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 1.000 unit.
Di bidang pendidikan, ia menargetkan capaian indeks pendidikan sebesar 68.85 - 69.35 poin melalui beberapa kegiatan strategis.
Di antaranya, pembangunan unit sekolah baru menengah kejuruan dan khusus sebanyak 26 unit, pemberian bantuan operasional pendidikan untuk siswa jenjang SMK, SMK, dan SLB Negeri yang kurang mampu sejumlah 167.000 jiwa.
Selanjutnya, membangun kampung beasiswa S1, S2, dan S3 di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU).
Juga pembangunan 33 unit pojok baca dan gerobak baca, serta pengembangan perpustakaan digital.
“Ini harus terwujud, rakyat harus membaca, tanpa membaca omong kosong akan membuka pikiran yang baik,” kata Edy.
Edy pun menargetkan indeks kesehatan sebesar 75,75 – 76,25 poin, dengan sejumlah kegiatan strategis.
Kegiatan itu di antaranya penanganan Covid-19 melalui penguatan pola 3T (testing, tracing, treatment), percepatan vaksinasi, penyediaan obat–obatan, penguatan kapasitas rumah sakit dan pemberian insentif bagi tenaga medis, pembangunan dan rehabilitasi Rumah Sakit Haji Medan dalam rangka peningkatan layanan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Marah karena Dapat Rapor Merah dari BPK, ASN Berkinerja Buruk Terancam Dipecat
Selanjutnya pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK), balita kurus dan anak sekolah sebanyak 250.000 jiwa dalam rangka penurunan prevalensi stunting.
“Ini benar-benar difokuskan, bapak bupati walikota, kita masih tinggi nilai stunting kita saya harap ini bisa kita jawab,” ucap Edy.
Untuk mencapai target-target tersebut, Edy berharap seluruh bupati, wali kota, forkopimda dan seluruh perangkat desa untuk bersinergi.
“Saya berharap ini jadi komitemen kita, menyejahterakan rakyat,” ucap Edy.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV