Hari Ketiga Pencarian, Tim SAR Temukan Jasad Kakak yang Hanyut di Pantai Glagah
Peristiwa | 29 Maret 2022, 15:39 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Hari ketiga pencarian kakak beradik hanyut di Pantai Glagah Kulon Progo mendapati titik terang. Operasi SAR 2 berhasil menemukan jenazah di perairan Karangwuni, Selasa (29/3/2022) pukul 09.30 WIB.
Menurut Aris Widyatmoko, koordinator Sar Satlinmas Glagah, jenazah yang ditemukan dalam kondisi mengapung. Ciri-cirinya, memakai kaus hitam dan celana biru.
“Jenazah langsung dievakuasi ke perahu jukung untuk dibawa ke Pantai Glagah dan setibanya di Pantai Glagah, jenazah dibawa ke RSUD Wates untuk visum,” ujarnya.
Baca Juga: Dua Wisatawan Kakak Beradik Hanyut di Pantai Glagah Kulonprogo, Begini Kronologinya
Berdasarkan hasil identifikasi, ternyata jasad itu adalah salah satu korban yang hanyut terseret ombak di Pantai Glagah bernama Oktafiansah Rahmadan Zahwan (18).
“Orangtua korban juga sudah memastikan jasad itu adalah anaknya,” ucapnya.
Seementara, Arif Rahma, Kordinator Operasi SAR Basarnas Yogyakarta, membagi tim menjadi 5 SRU untuk menjalankan operasi SAR 2 pada hari ketiga pencarian kakak beradik hanyut di Pantai Glagah.
Pemantauan dan penyisiran dilakukan di setiap area, mulai dari pemecah ombak Pantai Glagah, pendopo labuhan, menara suar, dan sebagainya.
Kejadian kakak beradik hilang hanyut di Pantai Glagah terjadi pada Minggu (27/3/2022) sekitar pukul 12.48 WIB. Ketika itu, Ivander Tristan Zahwan (9) dan Oktafiansah Rahmadan Zahwan (18) sedang berkunjung ke Pantai Glagah bersama dengan kedua orangtuanya, Dedi Dwi Purwanto (41) dan Herlina Indah Widiastuti (41).
Ivander ketika itu sedang duduk di pinggir pantai. Tiba-tiba, ombak besar datang dan ia terseret sampai ke bibir pantai. Sang kakak yang berada di dekatnya hendak menolong.
Baca Juga: Pencarian Kakak Beradik Hanyut di Pantai Glagah Kulon Progo Berlanjut, Cuaca Bersahabat
Oktafinasah sudah berhasil menggenggam adiknya, namun mereka terseret arus ke selatan dan terimbas ombak besar sehingga masuk ke palung laut. Keduanya pun terpisah dan hilang.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV