> >

Warga Tolak Kehadiran Pelaku Pembacokan yang Tewaskan 4 Orang di Kediri

Sosial | 29 Maret 2022, 10:41 WIB
Warga Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menolak kehadiran Riyanto, pelaku pembacokan yang menewaskan tiga orang dan tujuh lainnya. (Sumber: Dinsos Kediri via Tribunnews.com)

Sebelumnya diberitakan Kompas TV, Riyanto, warga yang tinggal di Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengamuk dan membacok 10 orang yang dijumpainya.

Sebanyak empat orang meninggal dunia. Enam orang lainnya luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Awal bulan lalu, Ajun Komisaris Rizkika mengungkapkan kronologi insiden berdarah yang mengerikan itu berawal dari cekcok antara Riyanto  dan keluarganya. Lalu, pelaku keluar dari rumah sembari membawa caring atau sejenis celurit.

Nahasnya, warga yang bertemu pelaku di jalan menjadi sasaran amukannya. Pelaku membacokkan caring ke warga yang ditemui, termasuk kerabatnya sendiri.

"Jadi, sementara data yang kami dapatkan ada 10 korban totalnya. Meninggal di tempat tiga orang, satu di rumah sakit. Sementara, kami masih update beberapa korban yang opname," kata Ajun Komisaris Rizkika.

Kepolisian masih mendalami motif dari tindakan Riyanto. Polisi masih mengumpulkan keterangan dari para saksi. Termasuk pula dicari caring yang diduga digunakan oleh Riyanto.

Baca Juga: Cerita Pak RT, Korban Selamat Tragedi Pembacokan 10 Warga di Kediri: Pelaku Menyerang Membabi buta

"Masih kami dalami motifnya, karena yang bersangkutan masih belum mau buka omongan. Pelaku kami amankan bersama anggota di polres," kata dia.

Diduga Depresi

Dugaan Riyanto depresi saat kejadian diungkapkan seorang kerabat korban. Riyanto membacok orang tua dan tetangganya setelah diberhentikan dari pekerjaan sebagai kuli bangunan. 

Indun, kerabat korban pembacokan menyebutkan pelaku mengalami akumulasi suatu permasalahan.

Tapi, sejauh ini pelaku tidak memiliki riwayat menderita gangguan kejiwaan, bahkan dikenal taat beribadah, dan menjadi muazin musala tempat tinggalnya.

"Kalau orangnya (Riyanto) sebenarnya pendiam, sudah menikah namun belum dikaruniai anak. Mungkin saat kejadian lagi depresi," ungkap Indun, Senin (7/3/2022).

Menurut Aris, perangkat Desa Pojok menjelaskan, pelaku dikenal taat beribadah, namun orangnya dikenal pendiam.

Ada dugaan pelaku mengamuk setelah dikeluarkan dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan. Ia melampiaskan kemarahannya dengan membacok.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU