> >

Kepala Desa di Tabanan Usulkan Nama Ganjar Pranowo untuk Bukit Hutan Bambu di Wilayahnya

Sosial | 27 Maret 2022, 11:30 WIB
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan diusulkan menjadi nama bukit pusat tanaman bambu di Kabupaten Tabanan, Bali. (Sumber: Pemprov Jateng)

Kemudian, pada tahun 2002, Made Adhiasa meminta masyarakat untuk kembali merawatnya.

Seorang warga bernama I Wayan Master atau Panarya (81) kemudian berjuang menanam bambu di bukit gundul itu hingga menjadi seperti sekarang.

Perjuangan Panarya dalam menanam bambu juga didukung oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Bali.

Kagama juga memberikan kurang lebih 30 varietas bambu baru untuk ditanam di sana, agar Banjar Sandan bisa menjadi pusat hutan bambu.

Baca Juga: Santri Makassar Dukung Ganjar Pranowo Maju Jadi Capres 2024

“Saya di Desa Bangli. Jadi di Desa Bangli ini kita bertemu tokoh yang luar biasa yaitu Pak Panarya. Beliau ini yang dulu menghijaukan bukit gundul ini, kira-kira 130 hektare, dan beliau tanami bambu. Inilah yang oleh kawan-kawan Kagama bersama Kades akan dijadikan sebagai pusat hutan bambu,” kata Ganjar Pranowo didampingi Panarya dan I Made Adhiasa di lokasi.

Ganjar meminta agar Kagama terus mendampingi untuk menjadikan tempat itu sebagai pusat hutan bambu.

“Kita minta Kagama terus mendampingi, tadi juga ada dari Universitas Udayana Bali. Ada yang bicara tempat wisata di sini, ada suplai air dari kebutuhan yang bisa diambil dari sekitarnya. Tapi tadi ada juga yang ingin kalau untuk pengembangan pertanian airnya cukup tidak,” kata Ganjar.

Ganjar berharap, ke depannya tempat itu menjadi pusat bambu, termasuk untuk studi tentang bambu.

“Termasuk siapa yang membuat narasi-narasinya, sehingga tempat ini menjadi tempat spesial untuk dikembangkan menjadi tempat wisata dan sekaligus mengonservasi,” kata Ganjar.

Hal yang menarik di area hutan bambu tersebut menurut Ganjar, tidak semua orang bisa mengakses langsung bambu yang ada di sana, kecuali dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

Ke depan hutan bambu itu juga akan menjadi perhutanan sosial, untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Tapi yang menarik sampai hari ini adalah tidak semua bisa mengakses langsung untuk memanfaatkan kecuali untuk kepentingan umum.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU